![]() |
Dino Umahuk (Jubir AGK-YA) |
“ Beliau mantan rektor, akademisi mestinya faham adab politik. Santun
dan berpolitik dengan cara beradab. Masa seorang mantan rektor seperti itu,”
ungkap Dino Umahuk kepada wartawan media ini. Sabtu (12/5).
Menurut Dino, ketika debat putaran kedua di jakarta
beberapa hari lalu Rivai Umar mengeluarkan perkataan bahwa kepala sekolah dan
guru-guru melakukan pungli “ Ini sangat berbahaya. Seorang calon pemimpin kok
seenaknya memberi tuduhan seperti itu,” ujarnya.
Tak hanya itu, Dino juga mengklarifikasi soal hotmulix
jalan itu salah ucap aja. Yang benar jalan bobong keramat. Kemudian truk itu
memang masih terbatas baru 10 yang diberikan, demikian juga gudang penampung hasil panen.
“ Selama ini petani mengangkut hasil pertanian pakai
gerobak, pakai motor dan tidak efisien. Maka di tahun 2017 lalu pemerintah Maluku
Utara membangun gudang penampungan di 5 kabupaten yakni Halmahera Utara (Halut), Halmahera
Barat (Halbar), Halmahera Tengah (Halteng) Halmahera Timur (Haltim) dan Halmahera
Selatan (Halsel) diberikan bantuan 10 unit truk untuk membantu petani
mengangkut hasil panen,” tuturnya.
Selain truk ada traktor yang diberikan kepada petani, untuk membajak sawah, mesin perontok padi, mesin
perontok jagung, sensor, dan masih banyak lagi yang sempat disampaikan dalam
debat tersebut.
“ Tidak mungkin dalam waktu 1.30 menit semua hasil
pembangunan bisa disebutkan satu persatu. Jadi sebagai akademisi apalagi
sebagai mantan rektor, Rivai Umar ada baiknya belajar untuk lebih arif dan
santun dalam berpolitik,” pungkasnya. (Tim)
Komentar