![]() |
Penutupan Ekspedisi Jalur Rempah Tahun 2018. |
Dalam sambutan Walikota Ternate, Burhan Abdurahman yang di bacakan oleh Sekda Kota Ternate, M. Tauhid Soleman menjelaskan bahwa, Rempah-rempah Kepulauan Indonesia dikenal sejak awal abad pertama Masehi di kepulauan nusantara khususnya Maluku, dan Maluku Utara.
" disini tempat berburunya pedagang-pedagang dari Asia Timur, China, Asia Selatan, India,dan Asia Barat, Arab Persia, Mencari Rempah-rempah bernilai Ekonomis tinggi seperti Cengeh, Pala, Bunga Fuli (Pala), Kayu Cendana, Lada, Gaharu, Kapur Barus dan Rempah lainnya," Jelas Sekda
Sehingga kata Sekda, nama Ternate, dan Tidore bagi Masyarakat Dunia sudah tidak asing lagi. Karena Kedua Daerah telah di kenal oleh dunia sebagai kepulauan rempah-rempah dan merupakan sumber rempah dunia khususnya Cengkeh, dan Pala.
Maka tujuan kegiatan ini untuk menumbuhkan kesadaran tentang kemaritiman Nusantara dan membangkitkan imajinasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai Negara kepulauan, juga menjaga generasi muda agar memahami rempah Maluku Utara, dan Indonesia.
"Kota Ternate menjadi star awal dalam Ekspedisi jalur rempah-rempah di tahun 2018 yang dilaksanakan di 4 (empat) titik yakni Kota Ternate, Kota Tidore, Kabupaten Halmahera Barat dan Kabupaten Halmahera Selatan.
Lanjutnya, Kegiatan Ekspedisi Jalur Rempah 2018 diikuti oleh 100 peserta yang terdiri atas Mahasiswa berprestasi dari seluruh Indonesia dalam rangka membangkitkan memori kolektif bangsa tentang kejayaan rempah Nusantara dimasa lampau dan untuk merajut kembali pembangunan pemajuan Kebudayaan. Tutupnya (Ata/AZ)