![]() |
Foto: Gubernur Maluku Utara KH. Abdul Gani Kasuba saat meletakan batu pertama bersama Bupati Morotai Benny Loas |
MOROTAI
-
Gubernur Maluku Utara KH. Abdul Gani Kasuba, usai menghadiri acara peresmian
bendung Modular Gugubali, Desa Tiley, Morotai Selatan Barat, Selasa (26/11)
kemarin. Dirinya juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya
dan Islamic Center, Darame, Pulau Morotai.
Bupati Pulau Morotai,
Benny Laos, dalam sambutannya mengatakan bahwa pembangunan Masjid Raya dan
Islamic Center ini merupakan sebuah mimpi besar dalam kepemimpinan dirinya.
Betapa tidak, dirinya menginginkan agar tempat ini selain dijadikan sebagai
pusat syiar Islam, juga dijadikan sebagai tempat Embarkasi Jemah Calon Haji.
"Ini semua saya
persembahkan ikhlas untuk rakyat Morotai. Tidak saja pembangunan Masjid Raya
yang saya inginkan, tetapi juga tempat akan dijadikan sabagai Embarkasi Jemah
Calon Haji Maluku Utara, Sulut dan Gorontalo. Dimana 3 (tiga) provinsi ini akan
menjadi titik destinasi di Kabupaten Pulau Morotai," ucap Bupati.
Lanjut Bupati, tidak
saja Masjid Raya dan Islamic Center yang akan dibangun, ada juga asrama Haji
dan Pondok Pesantren.
"Asrama Haji
yang direncanakan dibangun nanti, mampu menampung kurang lebih 2000 (dua ribu)
jemah," katanya.
Dirinya mengisahkan,
pembangunan Masjid Raya ini membutuhkan perjuangan yang cukup panjang, meski
demikian akhirnya hari ini (kemarin) bisa kita laksanakan peletakan batu
pertama pembangunan Masjid dan Islamic Center.
"Butuh
perjuangan yang cukup panjang untuk sebuah pembangunan rumah ibadah. Meskipun
saya seorang Nasrani, tapi saya ikhlas dan tulus dengan tidak bermaksud apa-apa
dalam membangun sarana ibadah khusus untuk saudara-saudara kita yang
Muslim," ungkap Bupati dengan nada penuh haru.
Dirinya melanjutkan,
olehnya itu saya mengajak kepada semua komponen masyarakat dan para stakeholder
Morotai, jangan lagi agama masuk menjadi domain politik praktis. Cukuplah Agama
sebagai persembahan pada Tuhan.
Terkait dengan hal
tersebut, Gubernur sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Bupati Benny
Laos ini.
"Ini merupakan
sesuatu yang sangat luar biasa. Saya secara pribadi mengakui dan memberi
apresiasi yang tinggi kepada segenap pemerintah Pulau Morotai, atas pembangunan
sarana ibadah ini," ungkapnya.
Terlebih lagi menurut
Gubernur, bahwa keinginan Bupati Morotai untuk menjadikan Morotai sabagai
Embarkasi Jamaah Haji yang mampu menampung ribuan jamaah patut mendapat dukungan dari semua
pihak.
"Saya mendukung
sepenuhnya niat baik Bupati ini, dan saya menghimbau kepada semuanya agar dapat
mendukung program tersebut," ujarnya.
Sekadar diketahui,
pembangunan Masjid Raya ini berdasar pada Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2019
tentang Pembiayaan Kontrak Tahun Jamak, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai
tahun 2019-2021, dan Surat Keputusan (SK) Bupati Nomor 451/252/KPTS/PM/2019
tentang Panitia Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Raya Pulau Morotai.
Luas bangunan Masjid
ini adalah 3000 meter persegi, yang terdiri dari konstruksi 2 (dua) lantai,
lantai 1 (satu) seluas 2048 meter persegi dan lantai 2 (dua) 790 meter persegi.
Luas bangunan
tertutup 2800 meter persegi, luas bangunan terbuka 750 meter persegi. Sementara
untuk Islami center luas bangunan 1700, dengan penjabaran lantai 1 (satu) 1340
dan lantai 2 (dua) 440. Total 5625, dengan luas lahan 40.000 meter
persegi.
Dengan replika Ka'bah
(bentuk dan ukurannya setara dengan Ka'bah yang ada di Masjidil Haram Makkah).
Pekerjaan pembangunan ini memakan waktu 36 bulan, dengan pembiayaan dari dana
APBD DAU dengan sistem multy years kurang lebih Rp 58 Miliar, yang dikerjakan
oleh PT. Cahaya Hidup Prima. (tim)