![]() |
TOBA
SAMOSIR - Direktur Jenderal
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi melakukan pengapungan
kapal Roll On- Roll Off (Ro-Ro/ kapal penyeberangan) 300 Gross Ton (GT) dan
peletakan lunas kapal (keel laying) Ro-Ro 200 GT di Galangan Kapal PT. Dok
Bahari Nusantara, Toba Samosir, Sumatera Utara pada Sabtu (9/11).
"Selain arahan dari
Presiden Joko Widodo untuk mengaktifkan transportasi di kawasan wisata Danau
Toba, semenjak tahun 2017-2018 tidak kurang dari Rp700 Miliar telah kami
(Kementerian Perhubungan) alokasikan untuk anggaran di Danau Toba ini. Kami
mengucapkan terima kasih kepada PT. Dok Bahari Nusantara yang telah mendapat
kepercayaan dari Pemerintah untuk membangun kapal-kapal ini. Kapal yang 300 GT
ini rencananya akan melayani di Dermaga Balige dan melayani lintas Balige- Onan
Runggu," kata Dirjen Budi dalam sambutannya pada acara tersebut.
"Kapasitas Ro-Ro 300 GT
ini mampu mengangkut sebanyak 180 orang dan 21 unit kendaraan roda empat.
Panjang kapal yang akan diresmikan ini yakni 39 meter, lebar 11 meter, dan
kecepatan 10 knot. Sementara yang akan dilakukan peletakan lunas ini panjang
kapalnya 35 meter dengan lebar 9 meter, kecepatan 11 knot, nantinya mampu
mengangkut 120 penumpang dan 15 unit kendaraan roda empat. Kami akan
memaksimalkan setiap pembangunan kapal baru sebagai bukti keseriusan pemerintah
untuk mengangkat Danau Toba sebagai kawasan wisata kelas dunia," ucap
Dirjen Budi.
Sementara itu, Direktur
Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Chandra Irawan juga turut hadir
sembari memberikan keterangan teknis dari 2 buah kapal yang dilakukan
pengapungan maupun peletakan lunasnya hari ini. "Kapal 300 GT ini
diperlukan interior yang lebih baik dan akan disediakan interior yang kedap
suara. Bulan depan untuk peresmiannya direncanakan akan dilakukan oleh Menteri
Perhubungan (Menhub)," tambah Chandra.
"Kegiatan pengapungan
kapal ini yang pertama adalah yang 300 GT dan mendapat anggaran APBN dengan
mekanisme kontrak tahun jamak ( multi years contract) serta memakan waktu
selama 15 bulan, direncanakan selesai Desember 2019 ini. Anggaran total pagunya
sebesar Rp35 Miliar, namun dalam pelelangan didapat angka Rp31 Miliar
(efisiensi Rp 4 miliar) dan dilaksanakan
pembangunannya oleh PT. Dok Bahari Nusantara. Yang kedua yaitu
pembangunan kapal Ro-Ro 200 GT yang saat ini akan dilakukan peletakan lunas
kapalnya. Sama- sama dengan skema multi years contract selama 15 bulan hanya
saja kapal ini direncanakan selesai tahun depan. Namun kapal 200 GT ini akan
dinaikkan menjadi 300 GT sesuai arahan Menhub dan Dirjen," jelas Chandra.
Sementara itu terkait nama
kapal, Chandra menjelaskan bahwa Ditjen Hubdat telah mempersiapkan nama beserta
beberapa pilihannya sesuai masukan dari Pemerintah Daerah namun hingga kinj
masih menunggu persetujuan dari Menhub dan Menko Kemaritiman.
"Pengoperasiannya nanti akan diserahkan kepada PT. ASDP Indonesia Ferry
untuk kapal yang 300 GT ini," jabar Chandra seputar pengoperasian kapal.
Dirjen Budi melanjutkan
pernyataannya seputar kondisi penyeberangan di Danau Toba bahwa, "Kapal di
Danau Toba sudah pernah kami inventarisasi jumlahnya lebih dari 300 unit tapi
dari 300 itu kalau kapal penumpang atau penyeberangan seharusnya dockingnya itu
1 tahun sekali, namun karena tidak ada fasilitas docking jadi tidak dapat
difasilitasi dengan baik. Nanti ke depannya akan ada dermaga kecil di sini
termasuk fasilitas dockingnya dengan menyerap tenaga kerja dari warga
lokal," tambahnya.
"Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak, baik Bupati, Kejaksaan Negeri, dan Kapolres
maupun PT. Dok Bahari Nusantara. Sesuai arahan Menhub dan Menko Kemaritiman
kita akan melakukan perubahan terutama dari segi keselamatan," tegas
Dirjen Budi soal keselamatan pelayaran di Danau Toba.
"Kami juga mengharapkan
satu kerja sama yang baik dari masyarakat, Polri, maupun TNI. Dengan pengalaman
kapal Sinar Bangun yang pernah tenggelam mudah- mudahan menjadi momentum untuk
memperbaiki keselamatan pelayaran di Danau Toba," tutup Dirjen Budi.
Dalam kesempatan ini juga
dihadiri oleh Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah II Provinsi
Sumatera Utara Putu Sumarjaya, Bupati Toba Samosir Darwin Siagian, Kepala Dinas
Perhubungan Provinsi Sumatera Utara, Kapolres Tobasa, Kapolres Simalungun, Kepala
Kejaksaan Negeri Tobasa.(tim)