![]() |
Foto : Gempa susulan warga Batang Dua, Kota Ternate, Maluku Utara, saat mengevakusi diri ke bukit di pada malam hari |
JAKARTA - Warga Pulau Batang
Dua masih merasakan gempa susulan. Kondisi ini memicu kekhawatiran warga
sehingga mereka mengevakusi diri ke bukit pada malam hari.
Warga
khawatir karena setiap hari beberapa kali terjadi gempa di Batang Dua, membuat
warga trauma. Oleh karena itu, warga sadar akan dampak gempa dan keselamatan
mereka. Saat malam mereka mengamankan diri naik ke atas bukit menjauhi pantai.
Jelang
malam tiba, mereka membangun tenda dan tidur di sana. Siang hari mereka
beraktivitas seperti biasa.
Merespon
kondisi pascagempa yang berdampak di Pulau Batang Dua, BNPB mengirimkan tim
reaksi cepat (TRC) untuk memonitor situasi di lapangan. Di samping itu,
personel BNPB juga membawa logistik yang dibutuhkan saat tanggap darurat.
BMKG
merilis gempa susulan per 16 November 2019, pukul 09.00 WITA sebanyak 151 kali,
8 di antaranya dirasakan warga.
![]() |
Foto : warga Batang Dua, Kota Ternate, Maluku Utara |
Sedangkan
korban luka - luka per kemarin (16/11) di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara 3
orang luka ringan dan 33 unit bangunan rusak ringan. Korban dan kerusakan
terjadi di Pulau Batang Dua yang terletak di dekat pusat gempa. Korban
luka-luka disebabkan tertimba batu bata dari dinding yang jatuh, sedangkan
kerusakan bangunan di Kecamatan Batang Dua pada kategori rusak ringan mencakup
28 rumah warga, 3 gereja, 1 sekolah SMAN 11 dan 1 unit gedung Bank Perkreditan
Rakyat.
Data kerusakan di
Kabupaten Minahasa Tenggara dan Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara masing-masing
1 unit kantor dan 2 rumah dengan kategori rusak ringan. (tim)