![]() |
Foto: Rakor Indeks Kerawanan Pemilu |
Rakor yang dikemas dalam bentuk diskusi dihadiri Kadis Dukcapil, Kanit Intel dan Danramil dan Pimpinan Parpol serta insan pers.
Menurut Tawallani Djafarudin bahwa potensi kerawanan yang paling tinggi di pilkada ini adalah pada posisi petahana yang bisa memainkan otoritasnya untuk mempengaruhi dan mengarahkan para Aparatur sipil Negara (ASN) yang ada di pulau Taliabu, ujar Tawallani politisi Berkarya.
Bukan hanya PNS, kepala desa dan aparatnya-pun sangat memungkinkan untuk di arahkan oleh petahana ditambah dengan pihak penyelenggara yang juga di tuding sebagai pemain dalam mengotori jalannya demokrasi di daerah ini.
“ Hal ini bukan tanpa alasan, sebab pengalaman pilkada di tahun-tahun sebelumnya telah jelas menggambarkan hal tersebut, apalagi momen pilkada ke depan dari sisi tensi politiknya tentu berbeda dengan momen pemilu kemarin, tambah Ali Rahman politisi PDIP.
Sementara Anton Hardi menegaskan keadilan dan integritas Bawaslu sangat di uji agar keberlangsungan demokrasi kita di daerah ini bisa berjalan dengan baik. Mengingat Indeks demokrasi kita di Maluku utara, berada di peringkat terendah dari sisi kerawanan, tutur Politisi PKB.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Bawaslu Pultab Adidas La Tea berharap agar dalam pelaksanaan pilkada nantinya, peran terpenting bukan hanya di mainkan oleh Bawaslu, melainkan semua pihak bisa bekerja sama agar kualitas demokrasi kita lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Karena hal ini sesuai dengan tagline kami bahwa di Bawaslu “ Bersama Rakyat Kita Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Kita Tegakkan Keadilan Pemilu,” tutupnya. (Ari)