SANANA- Sejumlah rumah warga dan talud
penahan ombak di Desa Wailoba, Kecamatan Mangoli Tengah, Kabupaten Kepulauan
Sula, rusak setelah diterjang gelombang pasang setinggi 10 meter.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun nusantaratimur.com di lokasi bencana alam bahwa gelombang pasang
yang menghantam pesisir Desa Wailoba terjadi pada hari Rabu (02/12) kemarin
sekitar pukul 14.00 wit, menyebabkan empat (4) rumah warga rusak dan talud
penahan ombak sepanjang 300 meter dengan ketinggian 1 meter patah diterjang
ombak.
Sementara penampung air bersih yang di konsusmsi warga setempat yang berdekatan dengan pesisir pantai Desa Wailoba juga mengalami kerusakan di bagian fondasi mengakibatkan air tersebut tidak dapat di konsumsi karena keasinan.
Sementara penampung air bersih yang di konsusmsi warga setempat yang berdekatan dengan pesisir pantai Desa Wailoba juga mengalami kerusakan di bagian fondasi mengakibatkan air tersebut tidak dapat di konsumsi karena keasinan.
Kepala Desa Wailoba, Marhaban Suleman, ketika dikonfirmasi mengatakan
bahwa kerusakan talud tersebut, pihaknya berharap Pemda dan DPRD Kepsul bisa
sama-sama untuk menyingkapi masalah ini. Sebab talud yang rusak itu dibuat
dengan dana desa, “ Jadi tidak memiliki penahan ombak yang kuat,” singkatnya.
Hal senada dikatakan Suandi, warga setempat bahwa gelombang pasang yang menghantam pemukiman warga dengan
ketinggian 9-10 meter sangat kuat sekali membuat warga sempat panik.
“ Ombaknya besar sekali. Ada satu
pohon kayu yang patah setelah kena ombak menghantam rumah saya, sehingga mengalami
kerusakan di bagian dapur,” terangnya.
Sambung Suandi, ketinggian ombak 9 - 10 meter lebih itu, kejadiannya
sekitar pukul 14.00 wit kemarin, hingga pukul 04.30 Wit pagi hari ini ombak
mulai reda.
Tetapi tadi malam sekitar pukul 12.00 Wit, warga panik dan langsung
mengungsi ke dataran yang lebih tinggi,” katanya. (di)