![]() |
Foto: Abrasi yang menggerus pemukiman warga Desa Sahu, Kecamatan Taliabu Barat Utara, Kabupaten Pulau Taliabu |
TALIABU – Dalam lima tahun
terakhir, Desa Sahu, Kecamatan Taliabu Utara, Kabupaten Pulau Taliabu (Pultab)
mengalami abrasi. Ancaman kali ini cukup parah karena sudah menggerus sekitar
20 meter dari bibir pantai hingga mendekati
rumah warga.
Kondisi tersebut
menimbulkan khawtiran warga yang tinggal di pinggiran pantai. Apalagi
menjelang musim ombak warga setempat selalu was was karena hempasan ombak
selalu mengenangi rumah warga.
Menurut warga
setempat yang enggan diberitakan, setiap kali menghadapi musim ombak mereka
selalu berjaga jaga. Pasalnya, air laut selalu menggenangi rumah-rumah di
pesisir pantai.
“ Kalau sudah masuk
musim ombak air laut naik sampai ke dalam kamar. Jadi torang selalu berjaga-
jaga, jangan sampai rumah taseret di laut model kapal,” tuturnya.
Meskipun masalah ini,
sebelumnya sudah pernah di tangani oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPDB) Kabupaten Pultab melalui pihak ketiga untuk pekerjaan talud penahan
ombak. Ironisnya, anggaran yang digelontorkan belum dapat memenuhi harapan
warga setempat.
![]() |
Foto: Jalanan nyaris putus akibat abrasi air laut |
Kepala BPBD Kabupaten
Pultab, Sutomo Teapon, saat di konfirmasi mengatakan pekerjaan tanggul penahan
ombak di Desa Sahu dikerjakan lebih dari anggaran. Namun untuk kelanjutan pekerjaan
proyek tersebut terkendala pada laporan pertanggungjawaban yang belum
dimasukkan oleh pihak ketiga sampai saat ini.
“ Pekerjaan yang di
laksanakan sesuai permintaan Rp. 200 juta, tapi pihak kontraktor mengerjakan
proyek melebihi dari pagu anggaran, namun laporan pertanggung jawabannya belum di
masukkan ke BPBD,” tutur Sutoma Teapon kepada wartawan media ini, Minggu
(19/01/2020).
Kelanjutan proyek
talud di Desa Sahu belum ada tindak lanjut. Lantaran, laporan pertanggungjawaban dari pihak
kontraktor belum disampaikan ke BPBD untuk kemudian proyek tersebut bisa
dianggarkan kembali.
“ Jika pertanggung
jawaban sudah di sampaikan pihak kontraktor baru lah kita proses pekerjaan
selanjutnya,” kata Sutomo.
Selain itu, Sutomo mengaku
sangat prihatin dengan kondisi yang terjadi di Desa Sahu saat ini. Terlebih,
Kata Sutomo, alokasi anggaran untuk pekerjaan lanjutan belum ada penganggaran
di BPBD Taliabu. Atau, di SKPD lain.
“ Proses anggarannya itu tidak ada di DPA pada
BPBD. Kalau di SKPD lain, ada atau tidak. Kita juga belum tahu,” tutupnya. (Ari)