![]() |
Foto: Abdullah Dahlan (Ketua Pengarah FKNT 2020) |
TIDORE-
Festival Kampung
Nelayan Tomalou (FKNT) 2020 yang di gagas oleh generasi Ngofa Se Dano (Anak dan cucu) Tomalou memiliki makna historis untuk
menggugah kembali kearifan dan pengetahuan kemaritiman leluhur Tomalou yang
terkenal sebagai nelayan dan pelaut tangguh dengan sejarah kejayaan armada
lautnya.
Pelaksanaan FKNT ini
di kelola bersama secara gotong royong oleh masyarakat dan berkolaborasi dengan
sejumlah pihak-pihak terkait. Acara puncak FKNT akan di helat pada tanggal 15-23
Februari 2020 mendatang.
Ketua pengarah Festival
Kampung Nelayan Tomalou, Abdulah Dahlan,
mengatakan sebagai kampung nelayan, Tomalou memiliki luas 173,38 Ha, dengan
jumlah penduduk 3.080 jiwa. Tahun 2019 di Tomalou, tercatat memiliki 16 armada
tangkap 30 GT terdiri dari 12 kapal Inka
Mina dan 4 Kapal Nelayan Bakti. Sedangkan, perahu tanpa motor adalah 31 armada,
perahu dengan motor 65 dan kapal motor 24 unit. Hingga tahun 2019 terdapat 175
jumlah rumah tangga perikanan dengan total produksi tangkap adalah 3.560 ton
per tahun.
"Selain kejayaan
maritim, desa nelayan Tomalou menyimpan kekayaan budaya dengan kekuatan
kearifan lokal dan filosofi hidup serta menerapkan warisan peradaban Kesultanan
Tidore yang bernilai tinggi. Keseluruhan potensi yang mumpuni ini diharapkan
dapat memberikan kekuatan dan inspirasi dalam pelaksanaan seluruh rangkaian
acara pada FKNT 2020,” ungkap Abdullah Dahlan kepada awak media, Sabtu (18/01).
Abdullah menuturkan event
ini di yakini akan mendorong kreativitas, inovasi dan produktivitas masyarakat
sebagai nelayan modern, sekaligus menggalang kampanye dan melestarikan sumber
daya kelautan.
“ Jadi kegiatan pada
FKNT 2020 ini meliputi ritual Foladomo, Tomalou Expo, Lomba Dayung, Lomba
Renang, Lomba Mancing, Lomba Permainan Anak Nelayan, Cerdas Cermat Nelayan,
Pekan Kuliner Serba Ikan, Pentas Budaya Maritim, Atraksi Jaga Laut, Kampanye
Sadar Sampah/Plastik, Gerakan Bersih Pantai, Workshop Sejarah Kampung Nelayan
dan Marga, Workshop Etos Nelayan Tomalou, Lomba Fotografi, Lomba Menulis Puisi
Nelayan dan Lomba Cover Akustik Lagu ‘Senja Di Kampung Nelayan’. jelasnya.
Lebih lanjut,
Abdullah Dahlan mengatakan bahwa ritual foladomo akan menjadi atraksi menarik
pada festival ini. Menurutnya, foladomo adalah ritual para nelayan di Tomalou
meluncurkan perahu yang baru dibuat dari galangan ke laut. Prosesi ini
memerlukan sejumlah Ngale, bahan yang dibutuhkan dalam ritual, mulai dari Boso
Kene (belanga tanah liat) berisi nasi santan, Safra (telur goreng) dan telur
rebus, Hono (mangkuk putih berisi air), Goroho Paha (minyak wangi racikan) dan
lain-lain. Sebelum perahu di dorong ke laut, seluruh awak akan berteriak
“Greceleee!”.
"Atraksi ritual
Foladomo akan diikuti dengan pentas kolosal 290 anak nelayan Tomalou yang akan
beratraksi di atas sampan dan menari di pesisir pantai Tomalou yang indah. Pertunjukan
yang menghentak ini akan melibatkan anak-anak SMP, SMA dan sejumlah pemuda
kampung. Atribut-atribut nelayan seperti dayung dan jala ikan akan digunakan
sebagai property tarian yang mengesankan,” katanya.
Tamba Dahlan, atraksi
kolosal ini mengangkat tema ‘Menjaring Kekuatan Di Atas Sampan’. Panggung utama
festival berada di bibir pantai, yang juga nanti akan digunakan sebagai area
menyantap kuliner lezat berbasis ikan dengan penyajian dengan menggunakan Sepe,
wadah makanan dari tanah liat, kerajinan terkenal dari Pulau Mare. Panitia juga
akan menyiapkan atraksi bakar Sate Tuna sepanjang 500 Meter berlatar belakang
Pulau Mare dan deburan ombak laut Halmahera.
“ FKNT 2020 akan
dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Gubernur Maluku Utara, Sultan
Tidore, Walikota Tidore, Utusan Kedutaan Kerajaan Spanyol di Indonesia, Utusan
Kedubes Portugal di Indonesia, unsur pimpinan daerah di Maluku Utara dan Kota
Tidore Kepulauan, serta tamu kehormatan lainnya,” ungkapnya.
Untuk itu, Kata
Abdullah, event ini ditargetkan akan dikunjungi 5.000 wisatawan nusantara dan
mancanegara yang terdiri dari jurnalis, fotografer, videografer, vlogger,
blogger, divers, komunitas lokal dan nasional, pelaku ekonomi kreatif,
akademisi, instansi pemerintah, masyarakat Tidore dan masyarakat Maluku Utara.
"FKNT 2020 adalah
event penting bagi masyarakat Tomalou sebagai langkah strategis percepatan
peningkatan ekonomi masyarakat serta sebagai peluang untuk mempromosikan sektor
pariwisata di Tidore, khususnya pengembangan community based tourism
(pariwisata berbasis masyarakat),” ucapnya.
Abdullah menambahkan ke
depan diharapkan FKNT memacu usaha peningkatan ekonomi kreatif masyarakat lokal
yang dikaitkan dengan ketersediaan komoditi perikanan yang melimpah di Tomalou serta upaya peningkatan kreativitas pengembangan
potensi seni budaya Kota Tidore Kepulauan untuk membuka peluang peningkatan
ekonomi di bidang kepariwisataan dan industri kecil bidang perikanan, tutupnya.
(dar)