![]() |
Foto: Lokasi pekerjaan jalan lingkar Desa Lelilef |
Padahal, anggaran proyek
jalan hotmix tersebut diduga sudah dicairkan oleh pihak rekanan dengan pagu
anggaran senilai kurang lebih 1 milyaran rupiah.
Mandegnya pekerjaan itu,
membuat salah seorang warga Lelilef Woebulen, Wahab Nurdin, menyesalkan pekerjaan tersebut.
“ Proyek jalan hotmix
lingkar desa Lelilef ini, dianggarkan oleh Pemkab Halteng melalui APBD Tahun
Anggaran 2019. Nilainya milyaran rupiah, tapi kini menjadi teka-teki. karena
proyek itu jalan ditempat alias stagnan. Buktinya, semenjak proyek tersebut
ditender oleh pihak rekanan hingga kini baru melakukan penimbunan kurang lebih
100 meter,” kesal Wahab Nurdin kepada reporter media ini, Sabtu (29/02/2020).
Menurut Wahab, pekerjaan proyek
ini terlihat tumpukan material kurang lebih delapan tumpukan belum sempat
dihamparkan atau diratakan. Sementara dua unit alat berat yakni Greder dan
bomax masih terparkir di atas badan jalan, pungkasnya.
Tak hanya itu, ada dua
tumpukan material yang sudah blanding di samping Kantor Sub Sektor Weda Tengah.
Diduga pihak kontraktor kewalahan dalam mengerjakan proyek jalan hotmix ini.
“ Padahal, pihak kontraktor
sudah dua kali mendapat surat teguran tertulis dari PPK Dinas PUPR Pemkab
Halteng,” terang Wahab.
Terpisah, pihak kontraktor
Pak Rudi, saat di konfirmasi. Ia mengaku, alat greder mengalami kerusakan
sehingga akan diperbaiki, singkatnya.
Sementara salah satu rekan
Rudi kepada awak media ini. Ia meminta kepada awak media mengkonfirmasi
langsung ke bagian PPK nya. Karena ada perubahan lokasi dari jalan hotmix ke
jalan lapen,” ucapnya melalu via telepon.
Sementara perubahan lokasi
telah dibenarkan, Junaidi, selaku pengawas lapangan bahwa ada perubahan lokasi
kerja lagi
,m.
“ Pertama kan, di suruh jalan
yang masih tanah. Terus ada perubahan bilang kase pindah di jalan yang lapen,”
tuturnya. ( red/dir)