![]() |
Bripda Ribut Fajar Menangis Saat Diwawancarai Awak Media (Foto:opo) |
Saya ingin membanggakan kedua orang tua saya yang sudah tenang di alam sana, walaupun orang tua saya sudah tiada tapi saya tetap berdiri tegarTERNATE - Meski tanpa kehadiran kedua orang tuannya, Brigadir Dua Polisi (Bripda) Ribut Fajar H tetap tegar mengikuti acara penutupan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Tahun 2019-2020 di SPN Polda Malut, Sofifi. Senin (02/03/20).
Ribut Fajar adalah salah satu dari ratusan anak Maluku Utara yang lolos dan dikukuhkan menjadi Anggota Polisi di Polda Malut, namun yang berbeda adalah ia tidak didampingi kedua orang tua sebab ia adalah seorang yatim piatu.
Fajar saat ditemui awak usai dikukuhkan sebagai anggota polri oleh Kapolda Maluku Utara Rikwanto, mengatakan jalan menjadi anggota polisi tidak mudah dan banyak tantangan yang dihadapi.
"Saya mengikuti seleksi sebanyak tiga kali, seleksi pertama saya jatuh di tes psikologi, seleksi kedua di tes kesehatan kedua, yang ketiga baru saya berhasil menjadi anggota polri tanpa sedikitipun sepersen uang diminta kepada saya," ungkap Fajar ditemani Kapolres Ternate Azhari Djuanda.
Air mata mata Fajar tak bisa tertahan lagi ketika ia mengungkapkan bahwa kedua orang tuanya telah tiada.
"Saya anak yatim piatu, bapak saya meninggal saat saya berumur 7 bulan dalam kandungan dan ibu saya meninggal setelah saya di lahirkan," ungkap Fajar lagi.
Lanjut Fajar yang juga sehari-hari bekerja sebagai penjaga masjid di kelurahan Santiong, Kecamatan Ternate Tengah itu mengatakan meski ia yatim piatu bukan menjadi halangan untuk mengabdi kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Motivasi saya adalah ingin mengabdi kepada negara melalui Kepolisian Republik Indonesia dan ingin membanggakan kedua orang tua saya yang telah tiada, saya disini berdiri, tanpa kedua orang tua, saya mampu melalui semua hujan badai selama pendidikan ini," kata Fajar dengan berlinang air mata.
Pria kelahiran Ternate itu mengucapkan terimah kasih kepada ibu angkatnya yang sehari-hati sebagai guru mengaji namun bisa membantu biaya sekolahnya. Ia juga
berterimah kasih kepada bapak Kapolda Maluku Utara, Kapolres Kota Ternate, Kepala SPN Polda Malut yang telah melakukan penerimaan anggota Polri dan mendidikannya menjadi anggota polisi.
"Saya ingin membanggakan kedua orang tua saya yang sudah tenang di alam sana, walaupun orang tua saya sudah tiada tapi saya tetap berdiri tegar, prinsip saya meskipun orang tua saya telah tiada tapi Allah SWT, selalu melihat dan bersama saya. Dan itu terbayar pada hari ini," pungkasnya.
![]() |
Foto Bersama Bripda Ribut Fajar Bersama Kapolda Malut (Kiri) dan Kapolres Ternate (kanan) |
"Dengan hadirnya Fajar ini bisa membangkitkan semangat lain, bahwa menjadi anggota polri itu siapa saja bisa, Meski kerjanya hanya sebagai penjaga dimasjid, tekad dan kerja keras yang kuat dia bisa bergabung menjadi anggota Polri," tutur Kapolres bersahaja itu.
Bahkan Azahari berpesan kepada Fajar tetaplah menjadi manusia yang baik, jangan terpengaruh terlena dengan hal-hal yang bersifat duniawi.
"Menjadi polisi adalah rejeki yang harus di syukuri dan cara mensyukurinya adalah menjaga sikap, perilaku, sehingga bisa menjadi anggota polisi yang menjadi panutan untuk masyarakat," harap Kapolres. (red)