![]() |
Safrudin Sapsuha (Sekretaris Tim Gustu COVID-19 Kepsul) |
SANANA-
Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sula (Kepsul) telah mengalokasikan anggaran
penanganan dan pencegahan pencepatan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
sebesar Rp. 46 Miliar.
Akan tetapi, anggaran COVID-19 sebesar Rp. 46 Miliar saat
ini yang telah direalisasi untuk penanganan
COVID-19 sebesar Rp. 11 Miliar. Diantaranya, anggaran sebesar Rp. 1
Miliar lebih pakai untuk pembelanjaan Rapid Test.
Usut punya usut,
rupanya Pemkab Kepsul Tim Gugus Tugas
(Gustu) penanganan COVID-19 Kabupaten Kepulauan Sula belum mempublikasikan
kepda masyarakat.
Sekretaris Tim Gustu
Percepatan Penanganan COVID-19 Kepsul, Safrudin Sapsuha, ketika dimintai keterangan
mengenai penggunaan anggaran penanganan COVID-19. Justru Safrudin, beralasan pihaknya masih menunggu laporan dari
masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengelola anggaran yang akan melaporkan
realisasinya kepada Badan Keuangan Daerah.
“ Saya belum mendapat
laporan dari keuangan terkait dengan besaran anggran yang telah terpakai,
mungkin hari senin atau selasa sudah di publikasikan, karena kami menunggu
laporan dari enam OPD untuk dirangkulkan menjadi satu laporan,” ungkap Syafrudin
Sapsuha yang juga sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Kepsul kepada awak
media saat ditemui diruangan kerjanya, Jumat (17/07/2020).
Safrudin menambahkan, untuk
alokasikan anggaran Rapid Test demi melayani masyarakat ketersediaan Rapid Test
agak terbatas. Maka untuk pemberlakuan sementara ini ada skala-skala yang di
prioritaskan khususnya orang-orang yang kontak eratnya dengan pasien positif
barulah di lakukan Rapid Test.
Lebih lanjut Safrudin
mengatakan bagi pelajar atau mahasiswa yang lanjut studi di luar Provinsi
Maluku Utara (Malut) tetap diberlakukan Rapid Test.
“ Bagi mereka yang melakukan
perjalanan hanya di dalam Provinsi Maluku Utara
cukup mengambil Surat Keterangan Dokter (SKD),” tuturnya.
Safrudin juga menjelaskan
terkait pembelanjaan Rapid Test oleh Tim Gustu COVID-19 sebanyak 2000 lebih
Paket dengan total anggaran berkisar Rp. 1 Miliar lebih.
“ Rapid Test yang kami beli
itu 2 ribu lebih, jadi dalam nominal anggraan diperkiraan satu milyar lebih
yang kita pakai sementra berjalanan ini.” pungkasnya.(di/red)