![]() |
Massa aksi AMMT ketika menggelar unjuk rasa di Port Tolong PT. ADT |
TALIABU- Masyarakat
tiga desa, Kecamatan Lede di Kabupaten Pulau Taliabu (Pultab), Provinsi Maluku
Utara (Malut), yakni, Desa Lede, Desa Langganu dan Desa Balohang menggelar aksi
unjuk rasa di Port Tolong PT. Adidaya Tangguh (ADT).
Aksi yang mengatasnamakan Aliansi
Mahasiswa dan Masyarakat Tani (AMMT) ini memprotes kerusakan jalan di wilayah lingkar
tambang.
Pasalnya, kerusakan jalan itu
luput dari perhatian PT. ADT selaku korporasi yang bereksplorasi di Kabupaten
Pulau Taliabu.
Tak hanya itu, AMMT pun menilai pihak perusahan tidak trasnparan
soal pengelolaan dana CSR maupun dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
yang menjadi dokumen publik itu terkesan ditutup-tutupi.
Sementara hasil pantauan reporter
media ini, Selasa (28/07/2020), kerusakan jalan kurang lebih 9 kilo meter itu dipenuhi
lumpur dengan ketinggian lutut orang dewasa dan bertebing tak menyurutkan
semangat AMMT untuk melaksanakan aksi massa di areal Port Tolong milik PT.ADT.
Nurmiadin, selaku
koordinator aksi AMMT mengatakan PT. ADT
secepatnya untuk memperbaiki jalan di wilayah areal perusahaan. Mengingat, jalan
tersebut merupakan akses utama yang digunakan oleh masyarakat di Kecamatan
Lede.
![]() |
Surat Kesepakatan antara pengunjuk rasa dengan PT. Adidaya Tangguh |
Apalagi, kata Nurmiadin,
kecamatan lede adalah wilayah ring 1 areal pertambangan PT. ADT. Nah,semestinya kesejahteraan masyarakat di areal
tersebut adalah tanggungjawab pihak perusahaan terlebih untuk jalan yang
merupakan kebutuhan dasar masyarakat.
“ Itu sebabnya kami menuntut
hak kami, agar secepatnya jalan ini segera di perbaiki,” tegas Nurmiadin.
Hal senada ditambahkan Kasmudin
Latif, menurutnya persoalan jalan di Kecamatan Lede tidak terlepas dari tanggung
jawab PT. ADT untuk diperbaiki, makanala terjadi kerusakan.
Sambung Kasmudin, berdasarkan
informasi yang dihimpun AMMT bahwa semestinya jalan di wilayah areal tambang berkonstruksi
beton, akan tetapi alat berat milik perusahaan selalu melewati jalan tersebut
yang menyebabkan terjadi kerusakan.
“ Selama ini pihak
perusahaan hanya menyediakan material lumpur yang bilamana terjadi hujan, maka
jalan tersebut kembali rusak. sehingga kami mendesak agar segera dan secepatnya
pihak perusahaan memperbaiki jalan ini dengan kualitas yang sebaik-baiknya,”
tegas Kasmudin.
Menanggapi tuntutan masa
aksi, Ahmadi Nurali, selaku Head of Production Division/Manajement PT.ADT berjanji
mulai besok perbaikan jalan akan dilakukan.
“ Sebentar sore ini alat
berat sudah kami turunkan dan rabu (28/7) besok perbaikan jalan sudah di
lakukan, akan tetapi untuk tuntutan yang lain kami akan berkoordinasi dulu
dengan Direktur di pusat. Yang jelas tuntutan masa aksi akan kami tindak
lanjuti. Jika saya berbohong, maka ludahi muka saya dan diri saya menjadi jaminan,”
ujar Ahmadi.
Ahmadi pun menegaskan untuk kualitas jalannya nanti pasti terjaga. “ Kami akan ambil material
dari Blok 1, jadi nanti di perbaikannya besok di mulai dari sebelah jalan besar
di samping konfayer sana sampai ke ujung jalan perkampungan di lede,” ucapnya.
Untuk menjaga jangan sampai
pernyataan pihak perusahaan itu tidak betul. Maka masa aksi meminta dibuat
kesepakatan bersama yang di tandatangani di atas materai 6.000. (Ari/red).