![]() |
Mahasiswa saat panen (foto:ist) |
Sekertaris Dinas Pertanian Kota Tidore Kepulauan Ibrahim Hamzah, Kepada sejumlah Selasa (29/9/2020) mengatakan bahwa kreasi dan inovasi para Mahasiswa Fapertahun ini kedepannya harus ditingkatkan, pasalnya kampus merupakan sumber informasi tekhnologi yang dapat melahirkan banyak ide untuk merumuskan sebuah kebijakan yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kota Tikep dalam pengembangan ilmu pengetahuan dibidang Pertanian dan Kehutanan.
"Kita berharap dari kampus dapat melahirkan ide-ide baru sehingga bisa membantu para petani di Kota Tidore Kepulauan dalam upaya pengembangan pertanian, bahkan kami juga siap mensupport kegiatan-kegiatan mahasiswa yang bersinergi dengan program yang telah dicanangkan oleh Dinas Pertanian," ungkapnya.
Selain itu, Dinas Pertanian juga bersedia memberikan bantuan terhadap kegiatan-kegiatan Mahasiswa yang nantinya melakukan praktikum sebagaimana yang dihasilkan pada saat melakukan panen perdana terkait dengan tanaman holtikultura.
"Kegiatan seperti ini harus mendapat support dari semua kalangan, sehingga kita dapat berperan secara bersama-sama, jadi kampus nantinya berperan dari sisi penelitian dan penyediaan informasi tekhnologi, sementara masyarakat berpartisipasi dalam rangka melaksanakan program pemerintah di lapangan," jelasnya.
Untuk itu, Ibrahim menyarankan agar dalam upaya pengembangan basic keilmuan bagi mahasiswa Fapertahut, kedepannya perlu diperkuat mengenai kualitas lahan, sehingga bisa meningkatkan produktifitas pertanian dan memudahkan mahasiwa dalam melakukan praktikum dengan segudang keilmuan yang dimiliki oleh pihak kampus.
Terpisah dari itu, menurut Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fapertahut, Syukur Hasan mengaku bahwa kegiatan yang dilakukan pihaknya ini merupakan program kerja dari BEM Fapertahut dalam memanfaatkan lahan kosong yang berada di areal kampus, selain itu kegiatan ini juga bertujuan agar dapat mengembangkan basic keilmuan bagi mahasiswa Fapertahut yang memiliki dua jurusan, yakni Pertanian dan Kehutanan.
"Kegiatan ini merupakan perpaduan antara pengembangan ilmu pengetahuan mengenai tanaman Holtikultura bagi Jurusan pertanian dan Tanaman Agroforestry bagi Mahasiswa Jurusan Kehutanan," ujarnya.
Lebih lanjut, Syukur menjelaskan bahwa kesuksesan daripada kegiatan tersebut, tidak terlepas dari dukungan penuh Dekan Fapertahut Nur Azizah, yang selalu memotivasi dan mengisnpirasi Mahasiswa Fapertahut dalam mengembangkan basic keilmuan.
"Untuk mensuksekan kegiatan tersebut pihaknya dapat melakukan kegiatan penanaman sejumlah jenis tanaman sayur-syuran, diantaranya Kangkung, Bayam Merah dan Ijo, Sawi, Terong dan Timun. Hanya saja untuk memasuki hasil panen, baru dilakukan terhadap dua jenis tanaman yakni Kangkung dan Bayam, hal itu dikarenakan pada saat waktu penanaman sejumlah jenis tanaman tersebut, tidak dilakukan secara bersamaan," sebutnya.
"Hasil panen ini kami akan pasarkan ke pihak Kampus, Para Alumni Fapertahut, Masyarakat dan pedagang, dengan harga 1 ikat kangkung dan Bayam senilai Rp. 10 Ribu. Semoga ke depan mahasiswa Fapertahut selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan untuk membawa nama Fakultas yang lebih baik lagi," sambungnya.
Senada disampaikan Dekan Fapertahut Universitas Nuku, Nur Azizah, dirinya mengatakan capaian dan keberhasilan yang sukses diraih oleh anak-anak didiknya ini merupakan sebuah kebanggan tersendiri bagi pihak Fakultas, sehingga dia berharap kegiatan seperti ini tidak hanya berakhir saat pasca panen, melainkan terus berkesinambungan dan berkelanjutan.
"Kami dari pihak fakultas juga mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Rektor yang tak henti-hentinya memberikan dukungan ke kami, beserta pemerintah daerah (Dinas Pertanian) yang juga turut hadir dalam acara panen perdana," tuturnya.(Aidar).