![]() |
Jembatan Roboh Akibat Luapan Sungai Tiabo Halut (do.kRio) |
Data sementara yang dihimpun Nusantaratimur.com menyebutka, banjir itu terjadi kabupaten Halmahera Utara dan Halmahera Barat.
5 Desa Di Halmahera Utara Terendam Banjir hingga Jembtan Roboh
Di wilayah Halmahera Utara terdapat 5 desa di Kecamatan Kao Barat tergenang banjir. 5 desa itu dinataranya, Tuguis Parseba, Pitago, Soa Hukum, Somahetek dan Desa Bailangit.
![]() |
Kondisi Rumah Warga Terendam Banjir di Keamatan Kao Barat (Dok.Warga/Istimewa) |
"Saat ini BPBD sudah turun di lokasi untuk mendata dan mengevakuasi sejumlah korban banjir tersebut,"ujar Jems warga Tuguis saat di konfirmasi.
Sementara itu, hal serupa juga terjadi di Galela Utara, tetapnya di Desa Ngidiho dan Limau. Banjir di wilayah ini disebabkan luapan sungai Tiabo.
Akibatnya jembatan penghung antara Kecamatan Galela Utara dan Loloda Utara itu, ambruk diterjang banjir bandang tersebut.
![]() |
Luapan suangi Tiabo Halmahera Utara (Dok Warga/Istimewa) |
Banjir di Halamhera Barat, 24 Rumah Warga Tergenang Air
Sedangkan bencana banjir Kabupaten Halmahera Barat itu terjadi di Desa Sidangoli Gam, kecamatan Jailolo selatan tepatnya di RT6. Banjir ini membuat 34 rumah warga terendam air setinggi 1 sampai 2 meter.
"Sekarang banjir berlahan- lahan mulai surut," ujar Yudi warga setempat.
![]() |
Kondisi Rumah Warga di RT6 Desa Sidangoli Gam Halmahera Barat (Dok. Istimewa) |
Menurut warga, banjir ini disebabkan meluapnya suangai kali Desa setempat dengan tinggi sekitar 1,5 meter. Akibatnya aktifitas di area tersebut terhenti. Meski begitun sebagian kendaran roda dua berhasil menerobos banjir tersebut.
![]() |
Kondiri Ruas Jalan yang Menghubungan Sidangoli dan Kota Jailolo (Dok.Warga/Istimewa) |
BMKG Stasion Meteorologi kelas I Babullah Ternate memprediksi, peringatan dini cuaca ekstrem potensi curah hujan sedang-lebat di sertai petir dan angin kencang beberapa hari kedepan masih terjadi diseluruh wilayah kabupaten kota provinsi Maluku Utara.
Potensi hujan dengan intesitas lebat itu terjadi hingga 21 Januari 2021, di wilayah Kota Ternate, Tidore, kabupaten Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, dan beberapa titik di wilayah Halmahera Timur, Halmahera Selatan dan Halmahera Tengah.
"Sedangkan untuk Kepulaun Sula dan Taliabu, potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang diperkirakan masih terjadi 5 hari ke depan" ujar Dewi Makhrantika Madiong Prakirawan Cuaca BMKG Ternate begitu dihubungi Nusantaratimur.com, Sabtu sore.
Sementara untuk potensi angin kencang di wilayah Maluku Utara, sambung Dewi, masih terjadi dalam dua hari kedepan dengan frekuensi mencapai hingga 35 knot dan mengakibatkan terjadi gelombang tinggi.
"Pontensi hujan lebat dan angin kencang ini dapat menyebabkan pohon tumbang, longsor dan banjir," ucapnya
Sebab itu kata Dewi, BMKG menghimbau agar masyarakat tetap waspada saat beraktivitas, terutama di daerah yang dekat dengan pepohonan serta daerah rawan akan longsor dan banjir.
"Untuk para nelayan lokal, tetap waspada terhadap kondisi hujan lebat dan angin kencang beberap hari kedepan," kata Dewi
"Kami juga berharap masyarakat terus mengupdate informasi di BMKG terkait perkembangan cuaca di Wilayah Maluku Utara," tandasnya.
Sebagai informasi, hingga berita ini dibuplis, sejumlah daerah yang dikabarkan juga ikut mengalami kebanjiran itu belum terjangkau media ini.