![]() |
Kondisi Pulau Pagama saat ini (Istimewa) |
Warga setempat mengaku sangat sedih, saat melihat kondisi luas wilayah pulau yang semakin menyempit dari waktu ke waktu.
Yusri Umasugi warga Desa Waisakai menuturkan, pulau Pagama adalah pulau yang penuh dengan sejarah nenek moyang wilayah setempat.
"Maka tak heran kalau pulau ini sangat dilarang bagi orang-orang yang menjadikan sebagai tempat bermabuk-mabukan dan berpakaian seksi bagi perempuan," ujar Yusri kepada Nusantaratimur.com, Rabu (24/02/2021).
Yusri mengisahkan, dari cerita nenek moyang yang dikisahkan turun temurun, pulau tersebut awalnya diberinama Agama. Namun seiring waktu berjalan, pulau itu kemudian di kenal dengan nama Pagama.
"Dahulu dinamakan pulau Agama karena di pulau ini para pemuka agama di Desa Waisakai sering melakukan dialog dan diskusi," ucap Yusril
Dulunya kata Yusril, pulau Pagama ini ramai dikunjungi oleh wisatawan asing. Namun sebelum ke pulau tersebut para wisatawan harus mendapatkan restu dari keplada Desa Wasakai. Hal itu berlaku bagi semua pengunjung baik lokal maupun asing.
"Jika tidak melapor diri sebelum berwisata, maka kepala Kampung langsung perintahkan Hansip (aparat desa) untuk bubarkan para wisatawan," katanya.
![]() |
Kondisi Pulau Pagama tahun 2000 (Istimewa) |