![]() |
Foto bersama Menaker RI dengan Warga NU Malut (foto:ist) |
Dalam giat tersebut dihadiri ketua Wilayah PKB Maluku Utara, Sahabat Jasril Usman, Ketua Wilayah NU Maluku Utara, K.H. Sarbin Sehe, Ketua Wilayah ISNU Maluku Utara, Mukhtar A. Adam, Ketua DPRD Kota Ternate, Muhadjirin Bailusy Ketua IKA-PMII Asmar Bani, Ketua Muslimat Maluku Utara Dr. Rosita Alting, Ketua Wilayah Ansor Mochtar Yusuf dan para pengurus NU serta Banom-Banom di wilayah Maluku Utara dan Kota Ternate.
Dalam sambutan selamat datang, Ketua PKB Wilayah Maluku Utara yang juga sebagai wakil walikota terpilih Kota Ternate, Jasri Usman menyampaikan rasa terima kasih, kepada Ibu Menteri yang mengundang Jamaah Nahdliyin untuk bersilaturrahmi sekaligus mendengar berbagai masukan eksternal dari luar pemerintahan terhadap perkembangan ketenaga kerjaan dan transmigrasi sebagai bagian dari tugas-tugas Ibu Menteri yang di amanahkan Presiden Jokowi.
Lebih lanjut Ketua Wilayah PKB Malut itu juga meminta doa para kiyai, termasuk Ibu Menteri agar proses demokrasi yang saat ini memasuki wilayah hukum di Mahkamah Konstitusi, agar berjalan lancer, aman dan damai, agar warga Kota Ternate lebih cepat menemukan pemimpinnya dari proses Pilkada 2020, dalam rangka percepatan pembangunan, penanganan Covid-19, dan proses pemulihan ekonomi dan sosial.
Selain itu kesempatan silaturrahmi, itu Ketua Wilayah NU Maluku Utara K.H. Sarbin Sehe, memberikan apresiasi ke Ibu Menteri, walaupun dalam suasana kebencanaan Pademi Covid-19, masih berkesempatan hadir di kaki gunung gamalama, atau yang lebih dikenal Moloku Kie Raha, untuk melihat lebih dekat perkembangan ketenaga kerjaan dan transmigrasi.
"ini menunjukan bahwa keseriusan pemerintahan Jokowi untuk mengurai problem kebangsaan, yang disetiap sudut bangsa ini bisa diatasi walaupun dalam tekanan kebencanaan," ujar Sarbin Sehe.
lanjut Ketua NU Maluku Utara, menyampaikan rasa Bahagia ini sebagai respon atas negeri Bahagia, karena Maluku Utara menduduki urutan pertama,
"Provinsi terbahagia di Indonesia, dan juga mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi dari 34 Provinsi di Indonesia. Namun masalah ekonomi biarlah Ketua ISNU yang akan menjelaskan lebih dalam kepada Ibu Menteri sehingga diharapkan aka nada kebijakan pemerintah pusat untuk mengatasi problem-prolem pembangunan di Maluku Utara, " pungkasnya.
Sementara itu Ibu Menteri, menyampaikan tradisi beliau dalam berbagai kunjungan di daerah, akan selalu menyediakan waktu untuk mendengar berbagai pandangan dari warga NU.
"Saat ini warga NU-lah yang paling dekat dengan masyarakat, mendengar secara langsung dinamika masyarakat, dan mampu mengkomunikasikan dengan kami yang ada di dalam pemerintahan, sehingga berbagai informasi tersebut dapat dirumuskan menjadi solusi kebijakan dalam mengatasi kebencanaan yang dialami dunia," akui Ida
Selain Ida bilang Tantangan bangsa Indonesia kedepan makin berat, utamanya dalam kesiapan tenaga kerja, dan Maluku Utara adalah sebuah Provinsi yang dalam perjalanannya sangat berpotensi menjadi Provinsi yang kaya, sehingga menjadi sinergi sebagaimana yang disampaikan Ketua NU,
"Bukan hanya Bahagia, akan tetapi menjadi Provinsi terkaya di Indonesia. Karena itu menjadi tantangan bagi warga Nu di Maluku Utara, dari kekayaan wilayah ini, maka warga Maluku Utara harus menjadi pemain utama dalam perekonomian, mengisi berbagai kebutuhan tenaga kerja dari investasi, memproduksi banyak tenaga kerja produktif dan kreatif," ajak Ibu menteri.
Bahkan ia kedatangannya adalah sebuah pesan untuk warga NU-lah di Malut untuk selalu mengisi kompetensi berbagai fasilitas dalam bidang vokasi.
"Karena itu saya datang ke Maluku Utara untuk membuka pelatihan Tenaga Kerja di BLK Ternate, adalah sebuah pesan kepada warga NU Maluku Utara untuk mempersiapkan diri, baik generasi hari ini maupun generasi akan datang, untuk mengisi kompetensi melalui berbagai fasilitas negara dalam bidang vokasi, termasuk BLK Ternate," ujarnya.
Lebih lanjut ibu menteri mangatakan Kebutuhan Angkatan kerja di sector pertambangan, belum secara baik di isi oleh Angkatan kerja lokal, "karena itu saya instruksikan kepada BLK Ternate agar menyiapkan berbagai pelatihan dan Pendidikan vokasional agar putra-putra maluku utara mengambil peran dalam kebutuhan pasar kerja yang tumbuh pesat di Maluku Utara," ungkap Ida dengan nada perintah.
"Saya mencontohkan saja PT. IWIP dalam tahun 2021, akan membutuhkan tenaga kerja sebanyak 12.000 angkata kerja, jika kebutuhan angkatn kerja yang dibutuhkan oleh PT IWIP tidak disiapkan tenaga kerja local, maka akan diisi oleh tenagar kerja dari luar, ini akan merugikan warga Maluku Utara," sambungnya.
Tidak hanya itu Ida juga minta tolong NU Maluku Utara harus hadir memberikan solusi, dalam penyediaan Angkatan kerja.
"NU Malut harus mengambil bagian dalam penyediaan tenaga kerja produktif, melalui program BLK Komunitas yang merupakan program prioritas Presiden Jokowo, dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan tenaga kerja yang kompeten dan keahlian yang mumpuni, dalam rangka mengisi kebutuhan pasar kerja di sector pertambangan," pintanya.
Tentu berbagai dinamika ini, membutuhkan sumbang saran dan masukan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. "Ini kesempatan yang sangat baik ini, silahkan bapak ibu memberikan masukan-masukan terkait pengelolaan ketenaga kerjaan dan transmigrasi dalam rangka upaya pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional," pungkas Ida.