![]() |
Mobil BumDes saat mengakut kopra yang di duga milik pengusaha Desa setempat (dok.Takdir/NT) |
Warga menilai mobil bantuan Pemda tersebut telah salah difungsikan lantaran dimanfaatkan sebaga pengangkut barang dagangan oleh salah satu pengusaha di desa setempat.
"Padahal harapannya BumDes dapat melaksanakan program sebagimana yang di rencanakan sehingga dapat berjalan dengan baik dan maju," ujar Syafil Damola warga Desa Masure kepada Nusantaratimur.com, Selasa, (2/3/21).
Namun kata Ia, faktanya malah terbalik, karena BumDes Masure hingga kini nihil kegiatan alias fakum. Akibatnya aset dari Bumdes tersebut dibuat semena-mena oleh orang-orang tertentu. "Sebab yang terjadi saat ini mobil di gunakan selayaknya mobil pribadi atau mobil taxi yang senantiasa mengantar jemput para penumpang kapal dengan tarif 50 sampai 100 ribu per orangnya," katanya.
"Selain itu mobil juga digunakan dalam mangakut pasir, kopra dan barang dagangan lainnya milik pengusaha bernama Hj. Marta," sambungnya Syafil.
Pjs Kepala Desa Masure Iswan Hi. Badar mengaku, aset Bumdes tersebut mestinya mengangkut barang-barang milik masyarakat. Hal tersebut sesuai kesepakan antara pemerintah Desa dan Pengelola Bumdes.
"Dan Kami dari Pemerintah Desa rencananya akan membuat Surat Keputusan terkait supir daru mobil Bumdes tersebut," tandasnya.