![]() |
Ilustrasi gempa (Istimewa) |
Analisa BMKG menunjukan, gempa terjadi pada pukul 00.02 WIT. Awalnya gempa ini berkekuatan 5,3 Magnitudo, setelah diupdate menjadi 5,4 Magnitudo.
Kepala Stasiun Geofisika Ternate Andri Wijaya Bidang mengatakan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,07 LU dan 126,95 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 57 kilo mete arah Barat Laut Kota Ternate, Maluku Utara pada kedalaman 37 kilo meter.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata Ia, gempabumi ini merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar ( strike-slip fault ).
“Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Ternate, Halmahera Barat dan Tidore III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu ),” katanya di Ternate.
Hingga saat ini lanjut Andri, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulakan Gempabumi tersebut, dan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi Tsunami.
“Namun hingga pukul 00.30 WIT, Hasil monitoring BMKG menunjukkan dua aktivitas gempabumi susulan atau aftershock,” ujarnya.
Andri menghimbau, kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibatkan gempa tersebut.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," sambungnya.