 |
| Wawali Tikep bersama Republik Basedu (dok.Aidar/NT) |
President Republik Basedu H. Mohammad Abdullah Adam menuturkan, pengangkatan Muhammad Sinen sebagai pelindung di komunitas itu karena diangkap memiliki kesaaman misi dalam urusan kemanusian.
"Dia ditetapkan sebagai Pelindung Republik Basedu itu karena bagi kami, orang yang berhati baik adalah orang yang pernah merasakan penderitaan. Jadi memilih Ayah Erik (sebutan akrab Muhammad Sinen) ini bukan karena dia sebagai Wakil Walikota," ujaranya saat ditemui usai penyerahan SK kepada Muhammad Sinen yang berpusat di Wisata Pantai Maitara, Selasa, (23/3/21).
Ia bilang, dalam komunitasnya itu tidak melihat seseorang dari jabatannya. Sebab kata Ia, jika jabatan sebagai ukuran maka bukan Wakil Wali Kota Tikep yang dipilih, melainkan Gubernur Maluku Utara.
"Kami tidak melihat akan hal itu. Lagipula selama 16 tahun kami juga mengidentifikasi tokoh-tokoh di Malut, namun bagi kami pilihan yang tepat adalah Ayah Erik," pungkasnya.
Sementara itu Muhammad Sinen berharap, kehadirnya di komunitas Republik Basedu itu dapat membawa perubahan yang lebih baik kedepannya.
Menurutnya hasrat untuk membentuk komunitas yang beregerak pada urusan-urusan kemanusiaan itu telah menjadi impiannya sejak dulu. Sebab itu Ia mengaku, kehadiran komunitas tersbut membuat dirinya sangat merasa bersyukur.
"Apa yang dicanangkan dan diprogramkan oleh Republik Basedu ini sejalan dengan semangat dan motivasi saya dalam membantu orang kurang mampu secara pribadi. Dan komunitas seperti ini sudah saya impikan sejak lama," ungkapnya.
Orang nomor dua di Pemkot Tikep ini berharap, kebaradaan Republik Basedu ini diharapkan dapat membantu Pemerintahan untuk mengentas angka kemiskinan di Provinsi Malukua Utara.
"Mudah-mudahan kehadiran saya dapat membawa spirit baru bagi mereka untuk terus bepikir dan melakukan kebaikan kepada orang-orang tidak mampu" sambungnya.
Sebagai informasi, Republik Basedu adalah sebuah komunitas yang bergerak di bidang sosial kemanusian dengan moto "Menggalang kebersamaan, menepis tangisan menjadi senyuman," Komunitas ini berdiri pada tahun 2004 dan berproses di Maluku Utara sudah selama 16 Tahun.
