Foto: Adrian Jopie Paruntu Anggota DPR RI Komisi X
MINSEL- Anggota DPR RI Adrian Jopie Paruntu (AJP) fraksi Partai Golkar mengajak generasi muda (milenial) dan masyarakat umum untuk tidak meninggalkan laku dan semangat kepahlawanan sekalipun sedang berada di dalam kondisi pandemi covid-19 saat ini.
AJP sapaan akrabnya menjelaskan bahwa satu abad yang lalu Indonesia juga diserang pandemi yakni Flu Spanyol, yang menurut data Burgerlijke Geneeskundige Dienst/BGD pada zaman kolonial, telah menewaskan lebih dari satu juta orang di Hindia Belanda.
“Namun justru dalam bayangan pandemi dan perjuangan lepas dari penjajahan Belanda, para pemuda justru bisa memaksimalkan potensi, menghimpun diri dalam Persatuan Indonesia, menghadirkan Kongres Pemuda Indonesia dan Kongres Perempuan Indonesia, sebagai pilar sangat penting menuju kemerdekaan Indonesia yang kemudian digawangi oleh BPUPKI, Panitia Sembilan, dan PPKI,” terang AJP saat diwawancarai lewat media sosial Whatsapp, Rabu (10/11).
AJP yang juga menduduki komisi X di senayan, mengingatkan bahwa peringatan Hari Pahlawan merupakan saat yang tepat untuk meningkatkan solidaritas, terutama di Sulut.
"Solidaritas adalah modal sosial yang harus dijaga, termasuk dengan membangun kota yang memberi ruang untuk tumbuh suburnya nilai-nilai manusiawi. Salah jika kita menata daerah Sulut hanya dengan menonjolkan pencapaian fisik. Modal sosial harus dijaga dan terus ditumbuhkan dengan perencanaan kota yang baik. Itu yang mendesak," tutup AJP. (Tim)
AJP sapaan akrabnya menjelaskan bahwa satu abad yang lalu Indonesia juga diserang pandemi yakni Flu Spanyol, yang menurut data Burgerlijke Geneeskundige Dienst/BGD pada zaman kolonial, telah menewaskan lebih dari satu juta orang di Hindia Belanda.
“Namun justru dalam bayangan pandemi dan perjuangan lepas dari penjajahan Belanda, para pemuda justru bisa memaksimalkan potensi, menghimpun diri dalam Persatuan Indonesia, menghadirkan Kongres Pemuda Indonesia dan Kongres Perempuan Indonesia, sebagai pilar sangat penting menuju kemerdekaan Indonesia yang kemudian digawangi oleh BPUPKI, Panitia Sembilan, dan PPKI,” terang AJP saat diwawancarai lewat media sosial Whatsapp, Rabu (10/11).
AJP yang juga menduduki komisi X di senayan, mengingatkan bahwa peringatan Hari Pahlawan merupakan saat yang tepat untuk meningkatkan solidaritas, terutama di Sulut.
"Solidaritas adalah modal sosial yang harus dijaga, termasuk dengan membangun kota yang memberi ruang untuk tumbuh suburnya nilai-nilai manusiawi. Salah jika kita menata daerah Sulut hanya dengan menonjolkan pencapaian fisik. Modal sosial harus dijaga dan terus ditumbuhkan dengan perencanaan kota yang baik. Itu yang mendesak," tutup AJP. (Tim)