Hal ini diungkapkan oleh Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kalesang Institut, Naem Taher saat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Walikota Kota Ternate. Selasa (11/01/22).
Dalam aksi tersebut LSM Kalesang Institut membeberkan beberapa program kinerja lurah di kecamatan Moti yang di anggap menghambat laju program Ternate Andalan.
"Ada banyak Keluhan masyarakat Moti diantaranya soal pembangunan talud Penahan Ombak dan pelabuhan Tanjung pura Kecamatan Moti yang tidak diperhatikan Pemerintah Kelurahan," bebernya.
Putra Asli Moti itu LSM agar Wali kota Tauhid Soleman dan wakil Jasri Usman segara copot Lurah Se Kecamatan karena dianggap penghambat visi misi Ternate Andalan.
"Selaku putra daerah merasa tersinggung karena kinerja pemerintah kelurahan ini terkesan tutup mata dan tidak mau terbuka terhadap masyarakat. Saya berharap Pak Walikota segara copot Lurah Se Kecamatan karena di anggap tidak mampu baca kondisi yang terjadi di Kecamatan moti secara keseluruhan," pinta Naem.
Ia juga mendesak untuk pemimpin Kota Ternate harus bersikap andalan terhadap kecamatan Moti. "Kami akan terus gelorakan ketidakadilan di Moti ini secara masif, demi masyarakat Moti yang akan menjadi andalan di masa kepemimpinan Tulus," pungkasnya. (Red/tim)