Aksi palang jalan yang di lakukan oleh organda. |
TIDORE - Sikap sepihak yang dilakukan Organisasi Kendaraan (Organda) Weda Kabupaten Halmahera Tengah, terhadap para sopir tujuan Sofifi - Weda dan Lelief. Mendapat kecaman keras dari Organda Sofifi Kota Tidore Kepulauan.
Ketua Dewan Pimpinan Unit Khusus (DPUK) Organda Sofifi, Kota Tidore, Abd. Rahim Mayer, kepada wartawan media ini melalui via telephone, Minggu, (30/1/22). Mengatakan kurang lebih hampir dua tahun terkahir ini, Organda Weda, kerap melakukan pemalangan dan pencegatan terhadap Sopir Sofifi, saat memasuki Weda, tepatnya di Area Moriala (Jalan Masuk Weda), untuk menurunkan penumpang yang diangkut oleh Sopir Sofifi.
"Setelah mereka palang dan cegat sopir dari sofifi ke weda, itu mereka (Organda Weda) langsung kase turun penumpang. Setelah itu, sopir dari sofifi tidak boleh bawa penumpang, kalau kedapatan sopir dari sofifi yang bawa penumpang dari Weda ke Sofifi, maka mereka paksakan untuk diturunkan di Portal Moriala. Dan kalau sopir ini tidak terima, maka akan jadi masalah baru," ungkapnya.
Selain melakukan pemalangan di area Moriala, saat ini juga, Organda Weda, menambah satu Portal pemalangan Sopir Sofifi, di Jalan Kilo 3 Menuju Lelilef. Bahkan sikap Organda Weda ini, terkesan memaksa penumpang untuk harus turun sesuai kehendak mereka, misalnya jika ada penumpang tujuan dari Weda ke Sofifi, itu Sopir dari Weda memaksakan penumpang untuk harus turun di Pelabuhan Loleo, Kecamatan Oba Tengah.
"Kalau ada penumpang yang transit di Sofifi dengan tujuan Ternate, Halbar, Halut atau Haltim, itu mereka (Organda Weda) suru cari akal sendiri," ujarnya.
Akibat sikap sepihak itu, DPUK Organda Sofifi Kota Tikep, merasa sangat dirugikan, pasalnya tindakan Organda Weda ini sangat tidak berdasar, sebab jika dilihat berdasarkan Ijin Trayek yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Utara, maka pelayanan DPUK Organda Sofifi Kota Tikep, itu Izinnya Sofifi - Weda.
"Kalau para sopir ini sudah punya ijin trayek, maka mereka wajib angkut muat penumpang dari Sofifi ke weda maupun dari weda ke sofifi. Dan ijin trayek untuk Sopir yang tergabung dalam DPUK Sofifi Organda Tikep ini, sudah ada. Hanya saja Organda Weda, sering melakukan klaim sepihak yang menentang aturan, bahkan sering membuat penumpang tidak nyaman," bebernya.
Olehnya itu, Selaku Ketua DPUK Organda Sofifi Kota Tikep, Abd. Rahim meminta kepada pihak kepolisian agar menindak tegas Organda Weda, yang kerap melakukan pemalangan terhadap sopir sofifi dengan tujuan bongkar muat penumpang tanpa memperhatikan isi daripada Ijin Trayek.
"Kita sudah melakukan pertemuan sebanyak tiga kali, dua kali dilakukan Pertemuan di Weda, dan yang terkahir dilakukan di Aula Kantor Walikota Tikep, dengan melibatkan Dinas Perhubungan Halteng, Dinas Perhubungan Kota Tikep dan Dinas Perhubungan Provinsi. Namun sampai saat ini belum juga ditindaklanjuti dan diselesaikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi," tambahnya.
Akibat merasa dirugikan secara sepihak oleh Organda Weda. Minggu, (30/1/22), DPUK Organda Sofifi Kota Tikep, kemudian melakukan aksi pemalangan di Desa Lola sebagai sikap rpotes atas tindakan Organda Weda. Dengan tujuan, agar Organda Weda tidak lagi melakukan pemalangan di Portal Moriala maupun di Jalan Kilo 3 menuju Lelilef.
"Kebutulan aksi kami tadi, juga dihadiri oleh bapak Wakil Gubernur, (Al Yasin Ali) sehingga beliau menjanjikan ke kami untuk melakukan rapat bersama pada hari Selasa atau hari Rabu, di Aula Kantor Gubernur. Pertemuan bersama ini nantinya, Melibatkan DPC Organda Tikep, DPUK Organda Sofifi, DPC Organda Halteng, Dinas Perhubungan Halteng, Dinas Perhubungan Kota Tikep, Dinas Perhubungan Provinsi, Satlantas Tidore, Satlantas Halteng, Dirlantas Polda, dan Komisi III DPRD Provinsi Maluku Utara," jelasnya.
Apakah aksi pemalangan ini terus berlanjut atau tidak.? Ditanya demikian, Abd. Rahim memastikan, setelah adanya pertemuan bersama dengan Wakil Gubernur di lokasi pemalangan yang dilakukan DPUK Organda Sofifi, pihaknya bersepakat untuk tidak lagi melakukan pemalangan, sampai menunggu hasil pertemuan yang dijanjikan oleh Wakil Gubernur. Namun jika tidak ada hasil sama sekali, maka DPUK Organda Sofifi akan kembali menggalang kekuatan dan melakukan aksi besar-besaran.
"Dalam aksi tadi juga dihadiri oleh Dinas Perhubungan Kota Tikep dan Dinas Perhubungan Halteng," tambahnya. (Aidar)