Gandeng KTNA, Kantah BPN Minsel Pantau Pengolahan Migor di Lapas Amurang

Editor: Admin
Kantah BPN Minsel bersama KTNA Minsel, melakukan pengecekan mesin produksi minyak kelapa Toronata (Foto/Ist)

MINSEL- Kantor Agraria Tata Ruang (ATR) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) bersama Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Minsel, mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Amurang, Selasa (29/03).

Kunjungan Kantah BPN Minsel dan KTNA di Lapas kelas III Amurang ini, dalam rangka memantau pengolahan Minyak goreng (Migor) yang ada di sana.

"Kami bersama KTNA Minsel melakukan kunjungan kesini, melihat potensi para warga binaan dalam proses pengolahan minyak goreng di lapas kelas III Amurang. Ini menarik untuk dikembangkan. Disini juga kami melihat apa yang menjadi kebutuhan yang nanti bisa kami bantu untuk diadakan," kata Deany Keintjem Kepala Kantah BPN Minsel.

Lanjut Keintjem, bahwa kunjungan BPN sendiri sebagaimana sudah menjadi program prioritas BPN yang masuk dalam program pemberdayaan. baik Petani, Nelayan dan pelaku UKM.

"Dalam kerja sama ini, kami sudah bicarakan dengan pihak lapas, tentang apa saja yang nantinya akan kami bantu. Baik bahan bakunya dan lain-lain. Tentu juga dengan melibatkan KTNA Minsel didalamnya," tambah Keintjem.

Sementara itu, Sekretaris KTNA Minsel Yoldi J. Kaat mengatakan bahwa program yang sudah ada di Lapas Amurang dalam pengolahan migor, menjadi prioritas kerja sama. Mengingat saat ini kelangkaan migor serta harganya yang naik, merupakan hal yang miris terjadi. Karna menurutnya, di minsel masyarkat nya 60% adalah petani. dan rata-rata mempunyai kebun kelapa.

"Miris, jika kita orang Minsel yang merupakan wilayah dengan lumbung kelapa terbanyak, harus krisis minyak goreng. Dari sini lah bagimana kami akan berupaya mendongkrak kembali kerja para warga binaan di lapas untuk membuat pengolahan minyak kelapa lagi. Tentu kedepannya dengan volume yang lebih banyak," katanya.

Kantah BPN Minsel dan KTNA Komitmen bantu Lapas Kelas III Amurang dalam upaya pengembangan potensi warga binaan.

Sementara itu, kepala Lapas Amurang Ventje Mamirahi, menjelaskan bahwa di Lapas sendiri telah melakukan pengolahan migor dari produk buah kelapa dengan nama produk 'Toronata', yang pada saat ini sempat terhenti produksinya, karna keterbatasan bahan baku serta fasilitas yang terbilang sederhana.

"Jumlah warga binaan disini sebanyak 250 orang terbagi dua, baik Tahanan, maupun Narapidana (Napi) dan mereka para napi punya kesibukan sehari-hari. sebagian sibuk memproduksi minyak kelapa, dan sebagian nya lagi sibuk dalam kerajinan lainnya. Tentu kunjungan BPN dan KTNA sangat kami apresiasi, mengingat pengolahan migor di Lapas saat ini, sempat terhenti lantaran bahan baku yang sulit didapat, Serta keterbatasan alatnya. Dan tadi kami bersama BPN serta KTNA sudah membicarakan hal ini. Kemungkinan secepatnya, apa yang menjadi kendala disini akan diupayakan dibantu solusinya,” jelas Ka Lapas. (Tim)

Share:
Komentar

Berita Terkini