![]() |
Material galian yang mersahkan warga pengguna jalan raya |
TIDORE- Usaha galian C yang terletak di Kelurahan Bobo RT 01/RW 01 di Kecamatan Tidore Utara, Kota Tidore Kepulauan yang di ketahui milik Abdullah Dukomalamo ini meresahkan warga dan para pengendara jalan.
Aktivitas galian C ini
sempat mendapat teguran dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tidore
Kepulauan, Muhammad Sjarif saat mengunjungi di lokasi penambangan galian c pada akhir 2021
lalu.
Keluhan warga di sekitar
penambangan galian c tersebut. Lantaran jalan masuk ke lokasi galian C tidak
memiliki saluran khusus, sehingga berdampak pada pengendara maupun rumah warga
di sekitar.
Akibatnya, pada saat
terjadinya hujan deras banjir mengikuti badan jalan dengan membawa material
berupa tanah dan batu hingga menutupi jalan umum. Lebih parah lagi banjir pun juga
menyasar hingga masuk ke rumah warga.
Amatan wartawan media ini
di lokasi tersebut, bahu kiri badan
jalan umum di tutupi dengan tanah dan bebatuan kecil, namun di saat pengendara melintasi
area itu sangatlah berhati-hati.
Apalagi jalannya berlawanan arah dari selatan menuju
ke arah utara dan arah utara menuju ke arah selatan, sehingga hal ini beresiko bagi
pengendara jalan raya.
“ Area sediki ini, saat
kita berlawanan arah musti stop dulu, jang coba-coba bikin diri berani jangan
sampai ban motor targelincir masuk di bawa oto nanti, jadi stop dulu nanti oto
lewat baru tong bajalang,” keluh pengendara.
Terpisah dari itu, salah satu
warga Kelurahan Bobo, namanya enggan dipublis kepada wartawan media ini, Kamis
(31/3/2022), Ia menyampaikan, ketika terjadinya hujan deras rumah kami menjadi
sasaran banjir, tak hanya rumah kami beberapa rumah warga yang berada di
belakng pun juga menjadi sasaran.
“ Karena rumah kami ini
berhadapan langsung dengan jalan masuk Galian C, jadi ketika hujan kami yang
menjadi korban banjir, karena saat banjir yang keluar melewati badan jalan umum
ini sangat kuat, hingga masuk di dapur rumah dan membasahi tungku yang sering
kami buat masak, dan satu rumah di belakang sana airnya masuk mengikuti pintu
depan keluar lewat pintu dapur, tak hanya itu tempat tidur mereka pun juga ikut
basah, akhirnya mereka membuat saluran kecil lewat samping kiri dan samping
kanan rumah,” tutur warga.
Lanjutnya, dampak dari
penambangan galian C ini rumahnya ibarat seperti di dalam sungai, kenapa berani
bilang begini. “ Karena rumah kami sering menjadi langganan banjir saat hujan
deras,” katanya. (dar/red)