![]() |
Muhammad Abubakar | Plt Kepala BPBD Kota Tidore Kepulauan |
TIDORE- Peristiwa banjir di Dusun Toburo pada Jumat (27/5) pekan lalu bertempat di RT 08 \/RW 03, Desa Kusu, Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan.
Akibat peristiwa itu
sedikitnya 20 unit rumah warga terendam air setinggi satu meter. Disebabkan luapan
air dari sungai Toburo ke kompleks perumahan warga yang berada di bantaran
sungai.
Kondisi tersebut membuat
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tidore Kepulauan sedikit
kesulitan untuk menjawab kebutuhan warga saat terjadinya banjir. Itu
dikarenakan anggaran untuk menjawab kebutuhan warga berupa dana dukungan yang
belum diakomodir di tahun ini.
“ Kami berharap
masalah ini bisa mejadi skala prioritas sehingga kedepan perlu dialokasikan
dana dukungan, agar kami dari BPBD ketika turun itu sudah bisa menjawab
kebutuhan warga saat itu juga. Soalnya hal ini menjadi keluhan warga saat kami
turun di lapangan. Karena saat banjir satu hari mereka tidak bisa makan, karena
makanan dan perabotan rumah tangga milik mereka terendam air dan dibawa oleh
banjir,” tutur Plt Kepala BPBD Kota Tidore Kepulauan Muhammad Abubakar saat
ditemui awak media diruang kerjanya, Selasa (31/5/2022).
Dikatakan Muhammad,
pada saat banjir BPBD Kota Tidore Kepulauan langsung terjun ke lokasi untuk
memastikan kondisi warga sekaligus berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai
(BWS) untuk meminimalisir potensi banjir yang ada di dusun toburo, ketika
terjadinya hujan deras.
"Dari BWS akan
membangun bronjong untuk meminimalisir banjir, sementara kami dari BPBD kembali
membangun koordinasi dengan Dinas Sosial, untuk menyalurkan bantuan terkait
dengan perabot rumah tangga beserta sandang dan pangan, karena itu merupakan
kewenangan Dinas Sosial, jadi dua hari kedepan kami sudah akan turun untuk
memberikan bantuan,” ungkapnya.
Muhammad juga
menyebutkan dengan keterbatasan anggaran yang tersedia BPBD hanya diberi
kewenangan untuk melakukan kegiatan rutinitas mengawasi terjadinya banjir.
“ Sejauh ini tidak
ada korban jiwa dan rumah yang rusak, tetapi soal ganti rugi perabot rumah
tangga maupun penyediaan sandang pangan oleh dinas sosial ini nantinya
menggunakan dana tak terduga,” jelasnya.
Walikota Tidore Kepulauan
H. Ali Ibrahim mengatakan dengan adanya kondisi banjir yang menimpa dusun toburo
dan sebagian wilayah di Kota Tidore Kepulauan. Apabila terjadi hujan deras,
maka kedepannya pemerintah daerah akan mengalokasikan dana dukungan untuk
penanggulangan bencana yang nantinya di kelola oleh BPBD.
Pasalnya, menyangkut
dengan dana dukungan terhadap bencana ini juga menjadi komitmen PDI Perjuangan untuk
diperjuangkan melalui DPRD sehingga mampu dialokasikan sebesar 5 persen dari
APBD Pemkot Tidore Kepulauan.
"Kita belum bisa
alokasikan lewat APBD perubahan, karena kita masih mengalami defisit, untuk itu
dana dukungan ini akan kami alokasikan pada tahun 2023,” kata Ali.(dar/red)