Upaya Antisipasi Bencana, BPBD Tidore Kepulauan Bentuk Forum PRB

Editor: Admin

 

Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) yang dibentuk oleh BPBD Kota Tidore Kepulauan

TIDORE- Upaya mengantisipasi Bencana di Kota Tidore Kepulauan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tidore Kepulauan resmi membentuk Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB).

Pembentukan FPRB ini, berpusat di Aula SMK Negeri 1 Kota Tidore Kepulauan, Rektor Universitas Nuku, Idris Sudin, kemudian di daulat sebagai Ketua FPRB Kota Tidore Kepulauan. 

Mewakili Walikota Tidore Kepulauan, Staf Ahli Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan, Marjan Djumati dalam sambutannya mengatakan Pemerintah Daerah melalui BPBD, melakukan kegiatan penyusunan Regulasi Bencana dan Pembentukan FPRB yang nantinya menjadi mitra dalam penanganan kebencanaan bersama BPBD sebagai bentuk kepedulian terhadap pengurangan resiko bencana di Kota Tidore Kepulauan.

Hal itu sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 24 Tentang Penanggulangan Bencana. Bagian kedua pasal 33,  dimana penyelenggaraan bencana terdiri atas tiga tahapan, meliputi Prabencana, Saat tanggap darurat dan Pasca Bencana.

Salah satu penyelenggara bencana pada saat tidak terjadi bencana adalah PRB, untuk itu, PRB nantinya membuat pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi, mengkaji, dan mengurangi resiko-resiko bencana.

FPRB merupakan wadah perkumpulan berbagai pihak pemangku kepentingan, baik individu, maupun lembaga yang sama terhadap agenda resiko pengurangan bencana. Tujuan dari Forum PRB ini, agar dapat membentuk suatu Forum yang mewadahi pihak yang berkepentingan dalam melakukan advokasi pengurangan resiko bencana.

"Harapannya FPRB dapat meningkatkan pemahaman berbagai pemangku kepentingan dalam membangun kerjasama para pihak dalam upaya pengurangan resiko bencana," jelas Marjan.

Senada disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Tidore Kepulauan,  Muhammad Abubakar bahwa berdasarkan dokumen Kajian Resiko Bencana (KRB) Kota Tidore Kepulauan. Ada 9 jenis ancaman bencana yang ada di Kota Tidore Kepulauan terdiri dari Banjir, yakni Banjir Bandang, Cuaca Ekstrim, Gelombang Ekstrim dan Abrasi, Gempabumi, Kebakaran Hutan dan Lahan, Kekeringan, Tanah Longsor, serta Tsunami.

Untuk itu, keterlibatan masyarakat dan dunia usaha dalam membantu Pemerintah Daerah sangat diperlukan, karena melindungi masyarakat dari setiap ancaman bencana, sehingga ini harus menjadi tanggungjawab bersama dan tidak boleh dianggap remeh.

"Seluruh peserta FPRB agar dapat semaksimal mungkin mengikuti kegiatan ini, karena tugas saudara sungguh sangat berat namun mulia," tuturnya.

Kalak berharap, dalam pelaksanaan kegiatan ini mempunyai hasil yang maksimal dan dapat direalisasikan dalam tugas sebagai forum yang handal dan profesional dalam penanggulangan bencana di Kota Tidore Kepulauan.(dar/red)

Share:
Komentar

Berita Terkini