![]() |
Kepala Bapelitbangda Halmahera Tengah Salim Kamaludin |
Weda- Kepala Bapelitbangda Halmahera Tengah Salim Kamaludin yang hadir bersama bupati Halteng di acara rakernas Apkasi, memberikan tanggapan atas kritik yang di lontarkan Akademisi Unkhair Dr. Mukhtar A. Adam, dalam tanggapan nya Salim meminta Mukhtar Adam memberikan skenario dan saran objektif untuk pengembangan sumber daya manusia.
Kepala Bapelitbangda Halmahera Tengah Salim Kamaludin menyampaikan bahwa, Doktor Mukhtar Adam ini menaikkan antitesa masa lalu dari Pemerintahan Reformasi yang kemudian munculla otonomi daerah dengan undang-undang otonomi.
Menurutnya, inikan pemerintahan yang isentralistik kemudian pengalihan desentralistik dan justru anti tesa ini yang perlu di dalami, dicernai, di maknai oleh Mukhtar Adam yang sebagai akademisi unkhair bahwa di situlah ada kewenangan Pemerintah Daerah yang mengatur daerahnya sendiri, bagaimana berkreasi dan mengembangkan daerah untuk kepentingan daerah.
"Maka di acara Rakernas APKASI itu Bupati Halmahera Tengah Drs. Edi Langkara, MH sebagai Waketum APKASI mengeluarkan aspirasi yang muncul dari daerah-daerah terhadap kebijakan penerimaan CPNS, jadi ada CPNS dan ada CPNS D," terangnya.
Lanjutnya mengatakan kemudian yang di maksud dengan Calon Pegawai Negri Sipil Daerah itu adalah pegawai yang di terima untuk kepentingan pembangunan daerah, karna daerah memahami benar kebutuhan dan alokasi sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing.
"Sehingga penerimaan itu menjadi sebuah hal yang niscaya dan mutlak jadi harus menjadi kewenangan pemerintah daerah yang di alokasikan dan menerima kemudian dalam prosesnya perlu ada langka-langka untuk peningkatan SumberDaya Manusia (SDM) melalui diklat, sekolah dan pelatihan-pelatihan setelah CPNS itu menjadi Pegawai Negri Sipil Daerah," ungkapnya.
Ia bilang Kalau standar Passing grade itu kemudian menjadikan sebagai ukuran untuk seluruh Indonesia justru itu tidak sama karna ada daerah maju dan ada daerah berkembang. Ungkap Kepala Bapelitbangda Halmahera Tengah Salim Kamaludin yang mendampingi Bupati Halmahera Tengah Drs. Edi Langkara,MH yang sebagai Waketum di acara Rakernas APKASI itu yang di sampaikan pada saat diskusi yang di hadiri oleh Sekertaris Menpan Rb.
Salim juga bilang sebenarnya pikiran Mukhtar Adam yang sebagai akademisi di Unkhair ini pikirannya terlalu subjektif kemudian hanya menyampaikan penyampaian hanya untuk Halmahera Tengah. Dan apa yang di sampaikan oleh Bupati Halmahera Tengah pada acara Rakernas APKASI kemari itu adalah sebuah eforia yang muncul di berbagai daerah.
"Salim juga bertanya kepada Mukhtar Adam yang sebagai akademisi di Unikhair itu bahwa, lalu kemudian produk-produk lokal maluku Utara yang menempuh pendidikan di Universitas yang ada di Maluku Utara itu mau di kemanakan. "Oleh karna itu ini sebuah hal yang mutlak bagaimana ini formasi dan tata cara tentang bagaimana penentuan passing gred untuk di katakan katagori," tanya Salim.
"Kemudian yang di maksud oleh Muhtar Adam sebagai akademisi Unikhair untuk pelatihan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) itu yang mana," sambungnya.
Salim juga menyampaikan, pelatihan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang di laksanakan ini telah kami lakukan bekerja sama dengan Unikhair, UMMU dan IAIN dalam rangka mengarah untuk berkalaborasi untuk bagaimana peningkatan SDM. "Karna masing-masing daerah itu memiliki tritmen-tritmen tertentu untuk bagaimana meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya." lanjut Salim menjelaskan.
Ia juga sampaikan kepada Mukhtar Adam yang sebagai akademisi di Unikhair kalau beliau memiliki cara dan skenario tolong berikan saran, meskipun ini menarik tapikan harus ada hal-hal yang objektif yang bisa di sampaikan sehingga menjadi konsumsi publik. (Tim)