![]() |
Foto: Istimewa |
TIDORE- Wali Kota Tidore Kepulauan Capt H.
Ali Ibrahim menyambut kedatangan KRI Dewaruci dalam rangka Program Muhibah
Jalur Rempah Tahun 2022, Pelayaran Muhibah Jalur Rempah telah berlangsung sejak
tanggal 1 Juni 2022 dari Surabaya, berlanjut ke Makassar-Baubau, Buton, Ternate
dan berlabuh di Pelabuhan Trikora Kota Tidore Kepulauan pada hari Rabu,
(15/6/2022).
Upacara
penyambutan KRI Dewaruci dikemas dalam ritual adat oleh perangkat adat
Kesultanan Tidore yang diawali dengan Hogo Jako Se Ruko (mandi kembang adat
tidore) yang dilakukan pada KRI Dewaruci, kemudian disambut Tarian Kapita dari
Sanggar Raugabi dan Tarian Salai dari Sanggar Fola Goba, lalu dilanjutkan
dengan Ritual Adat Joko Hale (Injak Tanah) dan Pengalungan Kain Tenun Puta Dino
Tidore.
Wali
Kota Tidore Kepulauan Capt H. Ali Ibrahim dalam sambutanya menyampaikan selamat
datang Rombongan Muhibah Jalur Rempah Tahun 2022 di Kota Tidore Kepulauan.
Sebagaimana Kota Tidore memiliki sejarah panjang tentang kekayaan rempah-rempah
sehingga menjadi pesona bagi beberapa bangsa yang yang pernah datang.
"Selamat
datang di kota kecil kami, kota Tidore yang memiliki sejarah panjang tentang
kekayaan rempah-rempahnya sehingga menjadi pesona bagi beberapa bangsa yang
pernah datang, Sebagaimana telah dikisahkan bahwa Kurang lebih 500 tahun lalu,
Tidore pernah menjadi bagian dari emporium Maluku Kie Raha yang terkenal
sebagai salah satu pusat kawasan rempah dunia saat itu, Ia menjadi salah satu
titik temu dan perkenalan nusantara dengan dunia luar bermula," Ucap Ali
Ibrahim
Lebih
lanjut, Ali Ibrahim mengatakan, kepentingan utama Tidore adalah untuk
menegaskan kembali narasi sejarah Maluku Kie Raha sebagai salah satu pusat
kawasan rempah dunia dimasa lalu beserta seluruh tinggalan sejarah budayanya
hingga saat ini perlu mendapat perhatian serius dalam rangka upaya pemajuan
kebudayaan daerah dan terutama untuk mendukung penegasan visi Indonesia sebagai
poros maritim dunia.
"Terima
kasih kami ucapkan atas kunjungan Muhibah Jalur Rempah ini, semoga kunjungan
ini menjadi sebuah secercah harapan bagi kami untuk sebuah ilmu pengetahuan yang nantinya akan
dijabarkan oleh Kemndikbud Ristek Republik Indonesia sebagai acuan dalam pelajaran
sejarah di bangku-bangku sekolah, dan Pemerintah Daerah tentunya akan
memberikan dukungan sepenuhnya untuk bekerja bersama dengan Kemendikbud Ristek
RI dalam rangka menyukseskan Program Muhibah Budaya Jalur Rempah ini,"
Imbuh Ali Ibrahim
Sementara
itu Komandan Lantamal 14 Sorong, Laksamana Pertama Imam Musani dalam
sambutannya mengatakan, pelayaran muhibah jalur rempah sebagai sebuah
perjalanan Budaya yang mengajak generasi muda Indonesia yang terpilih sebagai
laskar rempah untuk merekonstruksi dan mengontekstualisai sejarah dan perkembangan
rempah di Wilayah Nusantara dengan KRI Dewaruci.
"KRI
Dewaruci ini adalah kapal milik TNI Angkatan Laut yang dijadikan tempat untuk
menggembleng kadet Angkatan Laut Indonesia mengarungi lautan luas sejak 60
tahun yang lalu, legenda KRI Dewaruci tidak hanya menjadi milik Indonesia saja
tetapi juga menjadi milik dunia karena dalam prakteknya KRI Dewaruci tidak
hanya sekedar kapal latih saja tetapi juga membawa misi muhibah untuk
mengenalkan Indonesia kepada pihak luar negeri,"Jelas Danlantamal
Komandan
Lantamal 14 Sorong, Laksamana Pertama Imam Musani juga menambahkan, Pelayaran
Muhibah Jalur Rempah Tahun 2022 di Kota Tidore Kepulauan ini merupakan titik
singgah ke-5, yang membawa sebanyak 40 Laskar Rempah Perwakilan dari 34
Provinsi se Indonesia.
Pada
kesempatan yang sama, Dirjen Kebudayaan Kemedikbudristek RI Hilmar Farid saat
memberi sambutan menjelaskan, dalam cerita pewayangan, Dewa Ruci adalah tokoh
Bima yang menyelami laut mencari jati dirinya sampai ke dasar lautan untuk
kembali kemudian menjadi manusia yang lebih baik, untuik itu kepada peserta
laskar jalur rempah yang naik KRI Dewaruci akan dapat mengambil manfaat dan
hikmanya yang nanti dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
bermasyarakat, serta menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara.
Ia
juga berharap, dengan adanya program Muhibah Jalur Rempah, para peserta dapat
mengambil manfaat sebanyak-banyaknya, serta memberi kesempatan bagi generasi
muda, untuk mengunjungi situs budaya jalur rempah di seluruh Indonesia,
sehingga mengenal kembali sejarah budaya para leluhur dan dapat dilestarikan,
juga untuk meningkatkan pengetahuan kebudayaan bagi generasi muda, sehingga
tertanamam jiwa nasionalisme yang tinggi.
Usai
mengikuti upacara penyambutan KRI Dewaruci di Pelabuhan Trikora, Rombongan
Muhibah Jalur Rempah mengunjungi Kedaton Kesultanan Tidore untuk mengikuti
acara ramah tamah dengan Sultan Tidore Husain Syah, serta menerima jamuan makan
siang bersama. Setelah makan siang, acara dilanjutkan dengan penanaman pohon
pala dan cengkeh di halaman Kedaton Kesultanan Tidore.