![]() |
Abd. Rahim Odeyani | Wakil Bupati Halteng |
WEDA-Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) Abd. Rahim Odeyani meluruskan komentar Ketua KNPI Halteng terkait program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di Halmahera Tengah.
Melalui rilis yang
disampaikan Abd Rahim Odeyani, Selasa (19/7). Ia membenarkan pembangunan
paviliun Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) Weda menggunakan dana CSR dari PT. IWIP
dengan skema dua tahun anggaran, yaitu tahun 2020 dan 2021.
“ Benar di usulkan
oleh Pemda dengan pertimbangan bahwa rumah sakit itu memerlukan penambahan
sarana dan fasilitas yang bagus supaya bisa digunakan sebagai pusat pelayanan
kesehatan bagi masyarakat Halmahera Tengah,” ucap Wakil Bupati Abd Rahim
Odeyani
Rahim menyebut RSUD
Weda dibangun sejak Bupati Hasan Doa masih berstatus type D sampai sekarang.
Untuk menaikkan status ke type C, maka salah satu syarat pendukung yang penting
di siapkan adalah menyediakan fasilitas seperti ruangan, BOR, dan fasilitas
penunjang lainnya. Oleh karena itu maka Pemda mengambil langkah membangun
fasilitas RSUD baik menggunakan APBD maupun lewat program lain seperti CSR.
Kata Rahim terkait
tekhnis pengelolaan pembangunan paviliun, Pemda Halteng apalagi tim CSR IWIP
tidak masuk sampai pada hal-hal tekhnis seperti keuangan & tekhnis
pekerjaan konstruksi. “ Kita hanya
berada pada pihak yang mengusulkan program dan mengawasi pekerjaanya. Jadi
tidak mengatur urusannya yang lebih dalam. Itu urusan pihak rekanan dengan
IWIP,” tandasnya.
Selain mengusulkan
pembangunan infrastruktur kesehatan, tim CSR Pemda Halteng juga menawarkan
program di bidang pendidikan, sosial budaya dan itu di respon oleh PT. IWIP. Nanti IWIP
sendiri yang melaksanakan. Dia mencontohkan pembangunan lapangan bola kaki
Lelilef Sawai, penataan landscap beberapa sekolah, jalan desa di Gemaf, jalan
desa di Sagea, bantuan material rumah ibadah di Weda Tengah dan Weda Utara.
Jadi PPM itu kata
Rahim, Pemda hanya sebatas mengusulkan, bukan sebagai pengelola program.
Sehingga ketika KNPI mempertanyakan nilai dari CRS, itu bukan domain Pemda.
Rahim mengatakan,
bukan cuma di IWIP, tim CSR Pemda juga telah menyurat ke seluruh perusahan
tambang yang beroperasi di Halmahera Tengah untuk melaksanakan program PPM.
“Selain di IWIP,
Pemda Halteng juga mendorong beberapa perusahaan di Gebe seperti Mineral Trobos
untuk membangun asrama mahasiswa asal Gebe di Ternate, Pembangunan beberapa
buah mesjid di Gebe, kemudian kami juga mendorong perusahan lain seperti PT
Bahtera untuk bangun mesjid Umera, kemudian PT FBLN membantu fasilitas alkes puskemas
gebe dan program beasiswa untuk 18 orang mahasiswa asal Gebe,” bebernya.
Dia berharap KNPI
juga harus ikut mendorong kepada seluruh perusahaan yang ada di Halteng agar
juga mengalokasikan dana CSR dalam rangka membiayai program-program yang
diusulkan Pemda maupun masyarakat sekitar tambang, tutupnya. (dir/red)