![]() |
Para Narasumber dalam kegiatan Nonton Bareng dan Bacarita Bola, Kaos Mera Dr. Azis Hasyim, Tengah Ketua DPRD kota Ternate, Kaos Hitam Jerman Asgar Saleh |
Menyambut pembukaan FIFA World Cup Qatar 2022 yang mempertemukan tuan Rumah Qatar vs Ekuador, Panglima Bee Community Muhajirin Bailussy mengatakan kegiatan ini dilakukan dalam rangka helatan piala dunia Qatar 2022 yang dimeriahkan di semua penjuru dunia.
"Saya ingin menarik ini dalam konteks lokal atas Eforia masyarakat kota Ternate, penting ini di tangkap sebagai sebuah kekuatan bagi potensi yang harus dipastikan oleh pemerintah daerah untuk meregulasikan agar melahirkan program untuk mendorong potensi sepak bola di Kota Ternate yang kuat," cetus Gus Jir Sapaan akrab Muhajirin Bailussy.
Gus Jir yang juga ketua DPRD Kota Ternate itu mengatakan sampai saat ini kita semua belum punya sense ke olahraga, terutama pemerintah Kita. Lanjut ia bilang yang ada kita hanya membuka pertandingan bola kaki tapi setelah ivent bola kaki mereka belum mampu merumuskan kebijakan untuk melahirkan program bagi sepak bola Di Ternate.
"Kita lihat Persiter yang punya sejarah yang cukup panjang, kita semua tidak bersepakat mengorientasikan diri bahwa olahraga sepak bola adalah penting yang di dorong semua baik pemerintah maupun semua kalangan pencinta sepak bola," tandasnya.
Bahkan Gus Jir mengatakan secara pribadi dirinya juga bertanggung jawab karena bagian dari penyelenggara pemerintahan yang mestinya sejumlah regulasi harus di tuangkan dalam setiap program, sekalipun pemerintah pusat telah menyatakan bahwa kompetisi nasional liga dan seterusnya tidak bisa di anggarkan melalui APBD tetapi paling tidak ada jalan lain yang di tempuh pemerintah daerah.
Di akhir sambutannya Fans berat Albicelestes itu mengatakan waktu di Copa America kemarin Argentina berhasil mengalahkan brazil di Final itu memberikan indikasi kuat bahwa Argentina berpotensi meraih piala dunia 2022 di Qatar.
Sementara itu Asis Hakim akademisi UMMU mengurai secara ekonomi perhelatan piala dunia Qatar 2022 menguras resource pembiayaan yang tinggi kalau di lihat secara ekonomi pergerakan uang di Qatar, bayangkan berapa banyak uang yang harus di gelontorkan untuk pembuatan Fasilitas ivent.
"Kalau di Indonesia banyak UMKM yang memproduksi Jersey nomor sekian ini berdampak pada pendapatan mereka, begitu juga dengan bendera bendera, dan atribut lainnya," sebut Asis.
Kedua, menurut Azis, dengan pembatasan anggaran dari pemerintah bukan berarti menghalangi semangat kita membangun sepak bola Di Maluku Utara, "harus terus lakukan pembinaan klub klub dalam rangka melahirkan pemain pemain profesional yang akan berkompetisi pada liga liga secara benefit bisa di terimah oleh para pemain tersebut," terangnya.
Fans Timnas Italia ini bilang dengan begitu tidak ada alasan bagi kita semua untuk membiarkan wajah sepak bola Maluku Utara, menghilang begitu saja.
"Kita harus sama sama membangkitkan semangat bergandeng tangan dengan seluruh resource yang kita miliki untuk mengembalikan kejayaan Persiter, maupun klub klub besar lainya di Maluku Utara artinya kreasi menjadi inti mengkonsolidasi pembiayaan dalam membangun sepak bola di Maluku Utara," pungkasnya.
Pada pembicara ketiga adalah Asgar Saleh mantan pengurus Persiter Ternate mengatakan Bicara sepak bola di Maluku Utara jujur kita mengalami kemunduran, jaman dahulu daerah ini di wakili oleh Persiter Ternate, pada Tahun 1978 kita mencatat prestasi luar biasa jadi juara Soeratin cup hanya dengan 19 pemain.
"Ini prestasi yang hebat, kalau anda lihat piala Soeratin cup, di dinding piala itu ada nama tim Persiter Ternate yang pernah Juara," ungkapnya.
Sebagai Tim dari Indonesia Timur waktu itu Persiter Ternate menjadi bagian terpenting dari sejarah sepak Bola Di Indonesia.
Sembari menyebut Mantan pemain pemain Bola terbaik milik Maluku Utara, yang pernah mengharumkan nama Maluku Utara, Asgar berharap dengan perbaikan manajemen yang baik serta peduli terhadap generasi muda khusunya di sepak bola, maka dipastikan sepak Bola Maluku Utara akan kembali berjaya.
Untuk diketahui kegiatan ini dirangkai dengan acara dor price (kuis berhadia) dan live music akustik. (Red/tim)