Sosialisasi Cegah Stanting, Ini Penjelasan Irene Dan BKKBN

Editor: Admin
Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Maluku Utara bersama mitra kerja Anggota Komisi V DPR RI Dapil Maluku Utara, Irene Yusiana Roba Putri gelar Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana di Desa Batu Raja, Kecamatan Wasile, Kabupaten Halmahera Timur, Kamis (24/11/22). 

Halut - Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Maluku Utara bersama mitra kerja Anggota Komisi V DPR RI Dapil Maluku Utara, Irene Yusiana Roba Putri gelar Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana di Desa Batu Raja, Kecamatan Wasile, Kabupaten Halmahera Timur, Kamis (24/11/22). 

Sosialisasi itu berjalan dengan khidmat dan mendapatkan antusias yang baik dari dari masyarakat. Kegiatan yang menitikberatkan pada Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) untuk program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana (bangga kencana) tersebut banyak menyinggung bahaya stunting yang berpotensi terjadi pada beberapa titik di wilayah Kabupaten Haltim.

Turut hadir dalam kegiatan Anggota DPR RI Komisi V Irine Yosiana Roba Putri melalui zoom meeting, perwakilan dari dinas P2KBP3A Kabupaten Halmahera Timur Mujidah Fabanyo, Sekretaris PDI-P Halmahera Timur Gafar Gorotomole, Kepala Desa Batu Raja Robil Sumanto serta 160 warga sebagai peserta. 

Kepala Desa Batu Raja Robil Sumanto mengapresiasi kepada Anggota Komisi V DPR RI Dapil Maluku Utara, Irene Yusiana Roba Putri bersama mitra kerja BKKBN Maluku Utara karena telah menyelengarakan kegiatan Sosialisasi tersebut. 

Menurutnya, sosialisasi tersebut merupakan salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat, karena merupakan bentuk pencegahan Stunting sejak dini sehingga kedepannya dapat melahirkan SDM yang sehat, cerdas dan produktif.

Senada, sekretaris PDI-P Halmahera Timur Gafar Gorotomole juga berikan apresiasi kepada BKKBN Malut bersama mitra kerja Irene dan P2KBP3A Kabupaten Haltim telah melaksanakan sosialisasi stunting tersebut. 

Dia bilang, sebagain anggota DPR-RI dari partai PDI-P utusan Maluku Utara, keikutserta Irene dalam sosialisasi ini dianggap sangat penting sebab kedepan, Irine dapat mengawal kebijakan daerah yang diusilkan ke pusat terkait persoalan stunting di daerahnya. 

"Jelas kami sangat bangga dengan BKKBN melibatkan Ibu Irine dalam kegiatan sosialisasi ini, agar kedepan kebijakan - kebijakan daerah bisa dikawal hingga ke pusat dan menjadi perhatian khusus melalui tangan ibu Irine,” kata Gafar menambahkan agar kegiatan tersebut dapat dipahami dan diaplikasikan oleh masyarakat hingga berdampak pada kebiasaan membangun hidup sehat dengan pengetahuan yang didapat usai mengikuti sosialisasi dari BKKBN dan Irene.

Terpisah, Irene Yusiana Roba Putri melalui zoom meeting mengaku bangga bisa turut memberikan sumbangsi pemikiran di kegiatan sosialisasi stunting. 

“Acara ini bertujuan membangun dan mewujudkan keluarga Indonesia yang berkualitas, salah satunya adalah pemahaman tentang mencegah terjadinya stunting,” ujarnya. 

Irene bilang, penyakit stunting bisa menyebabkan kemampuan kognitif anak menurun, ditandai dengan IQ yang rendah, ataupun tidak bisa mengikuti perkembangan kemampuan anak, itu bisa dilihat dalam masa perkembangan mental atau pun pikiran anak. 

“Tentu kita tidak mengingankan stunting terjadi pada anak kita. Untuk itu, dengan kegiatan sosialisasi dan juga penyuluhan ini, saya tentu berharap kepada masyarakat agar dapat mengikuti dan memahami serta menerapkan hidup sehat pada keluarganya,” jelasnya. 

Anggota DPR RI dua periode itu mengatakan pada awal Tahun 2021 pemerintah Indonesia menargetkan angka stuting akan turun menjadi 14 persen di 2024, ini adalah target kita bersama yang harus melibatkan orang tua dan calon orang tua, anak - anak muda juga menjadi fokus kegiatan BKKBN, karena tingginya nikah mudah, dan kurang begitu paham tentang asupan gizi apa saja yang harus dia berikan terhadap bayi di kandungannya.

“Usia dini merupakan usia tumbuh kembang anak, investasi pada usia dini merupakan investasi yang bernilai paling tinggi, ini betul-betul harus di perhatikan gizinya. Melahirkan manusia baru adalah tanggung jawab yang sangat besar, ada kebutuhan anak yang harus di cukupi kebutuhan ekonomi, bukan hanya pakai baju dan sepatu bagus tetapi, dukungan emosional dan sosial kepada anak supaya anak kita sehat dan cerdas sejak usia dini hingga dewasa,” tandasnya.

“Saya sangat berharap masyarakat Desa Batu Raja bisa memanfaatkan acara hari ini sebaik mungkin untuk bertanya dan berdiskusi dengan tim BKKBN terkait dengan hal-hal yang perlu di lakukan orang tua dan keluarga untuk mencegah stunting sebagai bagian dari program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana sehingga dapat menciptakan keluarga Indonesia yang berkualitas,” pungkasnya. (Alan)

Share:
Komentar

Berita Terkini