Fahmi Alhabsy Jadi Pemateri Kuliah Umum di IAIN Ternate

Editor: Admin

Para pemateri dalam Kuliah Umum yang diselenggarakan IAIN Ternate (foto/ric)
TERNATE- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate menggelar Kuliah Umum tentang peluang dan tantangan Lulusan Fakuktas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan (FTIK), dengan tema" Di Pasar Kerja Era Revolusi Industri 4.0, pada Senin (27/2/2023).

Kegiatan sehari yang dipusatkan di Auditorium IAIN Ternate, dirangkaikan dengan penandatangan MoU antara FTIK IAIN Ternate dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara.

Turut hadir narasumber yakni Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara Fahmi Alhabsy, Kepala Bidang Tenaga Guru Kependidikan Dikbud Malut Ruslan Zainuddin, Rektor IAIN Ternate Dr. Radjiman Ismail, dan Dr. Agus dosen IAIN Ternate.

Koordinator Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Dr. Agus, membawa materi tentang peluang dan tantangan tenaga pendidik dan tenaga pendidikan di Indonesia.

Agus menjelaskan, panjang lebar mengenai peluang dan tantangan pendidik di Indonesia, namun dari awal ia menuturkan, dirinya sudah menduga bahwa ketika mendaftarkan diri untuk masuk kuliah di FTIK IAIN Ternate yang pertama jika bukan menjadi tenaga pendidik berarti menjadi tenaga pendidikan.

"Kita jadikan Alquran sebagai landasan untuk motivasi serta dalam beraktivitas. Apalagi Era saat ini menjadi suatu era kompetensi. Olehnya karena itu saya ingin menanamkan satu prinsip kepada adik-adik mahasiswa FTIK, baik secara lokal, skala nasional maupun skala global,"kata Agus 

Agus juga mengutip ayat Alquran surah Al-Imran, dimana isi kandungan ayat tersebut, bisa dijadikan sebagai sebuah motivasi untuk dapat meraih cita-cita ke depan. 

 "Bagaimana meraih peluang mahasiswa yang pertama adalah anda harus menghargai sungguh-sungguh proses. Sebab, dengan kerja keras akan menghasilkan kesuksesan, jangan banyak tidur. Banyaklah membaca, menulis dan membaca alam. Karena semakin keras kamu berusaha maka semakin merasakan kenikmatan keberhasilannya,"jelas dia.

Sementara Rektor IAIN Ternate Dr. Radjiman Ismail, mengatakan, pendidikan adalah tanggung jawab semua pihak terutama adalah pemerintah, masyarakat dan orangtua.

Menurut mantan Dekan FTIK IAIN Ternate itu bahwa, tantangan kedepan yang dihadapi Maluku Utara sangat berat, dimana ada satu generasi yang terputus. Hal itu disebabkan karena pasca lulus dari SMA, mereka langsung melamar masuk kerja ke perusahaan maupun dunia kerja lainnya.

"Saya membaca data angka partisipasi dari SD, ke SMP hampir seratus persen kemudian dari SMP ke SMA berkurang dan dari lulusan SMA ke perguruan tinggi itu yang menjadi permasalahan kita,"jelas dia. 

Menurut dia, menurunnya angka partisipasi siswa ke perguruan tinggi tersebut, akan menjadi problem Maluku Utara ke depan dimana Malut akan kekurangan sumber daya manusia. 

Olehnya itu, siapapun yang masuk di perguruan tinggi harus diproses secara baik hingga benar-benar kualitasnya bagus," Tugas pemerintah adalah mencerdaskan bangsa. Kita mendapat pendidikan yang layak, mulai dari SD sampai ke perguruan tinggi,"kata dia.

Hal senada disampaikan Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara, Fahmi Alhabsy. Dia mengatakan, Era saat ini tantangannya lebih berat dan bedah dengan era sebelumnya. 

"Saya melihat era industri ini bagaimana pemanfaatan teknologi di dunia nyata dan dunia tidak nyata. Di dunia tidak nyata sebenarnya dalam Islam kita kenal dengan gaib. Gaib itu sesungguhnya dia ada, tetapi kita mau tahu dia ada atau tidak itu membutuhkan sebuah proses,"jelas dia.

Mantan Kasubag Perencanaan Dikbud Malut itu, juga memberikan motivasi kepada ratusan mahasiswa yang mengikuti kuliah umum tersebut, agar terus mengikuti perkembangan zaman, jangan pernah merasa puas dengan apa yang sudah diperolehnya itu tetapi terus berproses karena untuk menjadi orang sukses itu membutuhkan sebuah proses yang panjang. 

"Mahasiswa FTIK memiliki peluang besar yang pertama mereka sudah memiliki dasar agama yang kuat. Shalat adalah kewajiban yang tidak bisa diperdebatkan lagi. Proses untuk mencapai apa yang dijanjikan oleh Allah swt. Itulah kunci dari bagaimana era saat ini. Yang kita takutkan adalah kalian menjadi hebat tetapi kalian tidak tahu agama,"jelas dia.

Seraya menambahkan, mahasiswa FTIK juga masih memiliki peluang untuk mengisi formasi guru, sebab, saat ini guru yang masih dibutuhkan adalah matematika dan biologi.

Kepala Bidang Tenaga Guru Kependidikan Dikbud Malut, Ruslan Zainuddin menambahkan,  perkembangan teknologi begitu cepat dan sangat cepat. 

"Kita harus mempersiapkan diri dari sekarang bagaimana kita akan menghadapi era yang akan datang, karena perubahan begitu cepat,"kata dia.

Ia juga mengajukan beberapa pertanyaan misalnya, akankah keberadaan guru dapat digantikan dengan mesin? Akankah guru siap menghadapi tantangan itu? Bagaimana kompetensi dan kemampuan guru menghadapi itu?

"Secanggih apapun teknologi itu tetapi tidak akan bisa menggantikan guru. Karena kita yang harus mengendalikan mesin itu,"kata dia.

Dalam kuliah umum tersebut, moderator juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pernyataan kepada narasumber seputar tema kuliah umum.(ric/red)

Share:
Komentar

Berita Terkini